Bab 14. Rian Yang Licik

592 28 1
                                    

Pov. Rian

Aku tidak begitu bodoh untuk tidak mencari tahu kehidupan lama istriku. Nisa sekarang istriku, istri sah dimata hukum dan agama. Memang awalnya aku tidak menerima Nisa sebagai istriku. Dia wanita aneh yang perna aku temui. Gila saja gadis asing yang baru bertemu lelaki asing lewat pernikahan konyol mengaku mencintai? Lucu bukan? Parahnya, gadis itu sering melecehkan aku dengan kelakuan mesumnya. Walau jujur, sebagai seorang lelaki sejati aku malah menyukai hal itu. Dan kemungkinan inilah salah satu alasan mengapa lambat laun aku suka berlama-lama disisinya. Satu kata yang bisa untuk mengungkapkan karakternya yaitu 'unik'. Nisa tipekel gadis yang periang, lucu, imut, manja, rewel, banyak maunya dan terkadang manis. Sifatnya kerap kali berubah-ubah tergantung moodnya. Dan aku suka setiap kali kami bertengkar. Itulah bagian favoritku.

Aku berhasil menggali informasi mengenai Dimas. Lelaki yang bisa kubilang saingan sebab diam-diam aku telah menyukai istri anehku. Istri mesum yang selalu mencari waktu supaya melecehkan suaminya. Aku bukan tipekal lelaki munafik meski aku selalu gengsi mengakui kalau aku menyukai Nisa. Aku tidak ingin wanita itu tahu dan besar kepala.

Kebenaran tentang Dimas yang tidak perna aku ketahui membuatku shock saat dimana aku menemukan fakta bahwa Dimas adalah tunangan Nisa. Yang besar kemungkinan mereka saling mencintai. Selain itu juga, beberapa jam lalu ada kebenaran lain yang lebih membuatku shock ketika aku tidak dengan sengaja mendengar Nisa dan Papanya bertengkar. Aku baru menyadari satu hal bahwa selama ini Nisa berpura-pura mencintaiku kemudian dengan berani melakukan hal gila demi membuatku ilfil. Ini sungguh tidak masuk akal. Aku tidak habis pikir tentang semua itu apalagi tentang rencananya yang sama sekali tidak terpikirkan olehku. Jujur, aku kerap kali menganggap gadis yang adalah istriku adalah murah. Untuk itu, kebiasaannya yang suka sosor duluan selalu kuanggap masuk akal. Entah dari mana datangnya pemikiran bahwa istriku adalah wanita murah? Hanya saja melihat sikap dan mendengar tutur katanya dengan sendiri kata 'murah' selalu mendahului segalah kalimat baik lainnya dari stok kalimat yang ada dalam benakku. Entalah?

Saat mendengar setiap perbincangan mereka tentu saja aku merasa tersiksa. Aku kacau mengetahui kebenaran pahit tersebut. Aku menangis dalam diam. Aku memukul diriku sendiri bahkan merutuki kebodohanku yang telah mencintai wanita itu. Dia iblis. Dan dia berhasil menanam rasa benci dalam diriku.

Setelah akhirnya suasana mereda. Aku masih mengurung diri ditempat persembunyian. Aku tidak ingin ada yang melihatku kacau macam begini apalagi Nisa. Aku menggunakan kesempatan ini supaya merapikan diri dari kekacauan ku, dan ketika aku masuk. Aku mendapati Nisa yang kecau, Nisa lain, Nisa yang bukan Nisaku yang ceria. Aku kalut ketika mendapati gadis periangku menjadi begini. Kemana Nisa ceriaku? Sebetulnya aku marah padanya yang dengan seenak hati masuk dalam duniaku lalu melukai ku sebesar ini. Aku telah menanam rasa benci padanya. Anehnya aku begitu terpukul ketika melihatnya dalam kondisi ini. Aku tak berdaya untuk melukainya lagi.

Aku sempat bertanya dalam hati. Mungkinkah Dimas terlalu berarti baginya sampai gadis yang selalu ceria bisa serapuh ini?, Apa mereka perna membuat sejarah indah yang hanya bisa dimiliki mereka? Apa aku bisa mengambil hatinya? Ohh....Aku kacau.

Dan seketika itu pula Nisa meminta spermaku? Apa ini jeckpot? Ataukah kesialanku? Dan tentu saja aku menolak sebab aku tidak ingin misinya terpenuhi. Hamil dariku, melahirkan anak itu lalu meninggalkan aku dan pergi bersama lelaki lain....Brengsek.....Ahhh.....Aku tidak bisa berpikir lagi.

Tiba-tiba aku mendapat serangan mendadak. Nisa duduk dipangkuanku lalu diikuti ciuman brutalnya. Aku sempat dibuat melongo sebab Nisa begitu lihai dalam berciuaman. Sial.....Pasti si brengsek Dimas yang mengajarinya Lebih sial lagi, jika benar Dimas telah membobol pertahanan Nisa. Berarti Dimas adalah Anjing. Dan apa yang aku harapkan dari gadis yang sering aku katai murah? Bukankah itu wajar jika Nisa sudah tidak lagi perawan? Sialan setan.....Apa yang aku pikirkan?

Cinta Tanpa Batas [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن