🌌 Chapter 74🌌

834 123 16
                                    

❗❗❗WARNING SPOILER ❗❗❗

MULAI DARI SINI CERITA AKAN BERPATOKAN PADA MANGA KIMETSU NO YAIBA.

ADA BEBERAPA PERUBAHAN PADA SCENE MAUPUN DIALOG TOKOH DI CHAPTER INI DIMANA TAK SESUAI DENGAN MANGA ASLINYA YANG SENGAJA AUTHOR BUAT.

YANG BELUM BACA MANGA, SILAKAN BACA.
SEKIAN DARI AUTHOR.

HAPPY READING
⬇️⬇️⬇️⬇️




*







“Akaza! Cara berpikirmu tidak bisa dimaafkan! Aku tidak akan membiarkanmu bertindak sesukamu lagi!”


Tak ada reaksi apapun dari Akaza, diam terdiam melihat manik merah anggur Tanjirou.

Sejak awal perjumpaannya dengan Tanjirou saat itu, Akaza secara naluri memang tak bisa menerima keberadaan Tanjirou.

Ada perasaan tak mengenakan yang selalu membuat Akaza kesal tiap kali berhadapan dengan Tanjirou, rupanya Akaza baru menyadari ini.

Awalnya dirinya mengira alasan membenci Tanjirou karena dia merupakan orang yang lemah.

Akan tetapi, sampai saat ini Akaza merasa bahkan rasa benci itu tak kunjung hilang meski Tanjirou sudah berkembang jauh lebih kuat.

Akaza begitu tak menyukai tatapan dari kedua manik merah anggur itu hingga semua perkataan yang Tanjirou ucapkan padanya.

Hening tak ada yang bergerak ataupun mengeluarkan suara, hingga entah kenapa tiba-tiba Akaza  bertingkah aneh.

Dia meninju udara yang kosong dan tak ada siapapun di belakangnya, tentu saja itu membuat Tanjirou heran.




‘Ada apa dengannya? Dia hanya diam setelah Nak Kamado bicara, lalu sekarang dia bertingkah aneh,’ batin Kyoujuro





“Tanjirou, kau sangat menyebalkan,” ucap Akaza seraya melirik tajam ke arah Tanjirou.




“Mode Penghancur: Serangan Penghancur Maut: Seribu Sambaran Pohon Dedalu!”




Akaza bergerak menyerang tanpa aba-aba dengan kecepatan tinggi. Tanjirou yang tak sempat menyiapkan kuda-kuda, sedikit terpental ke belakang.

Kyoujuro dengan sigap menangkis serangan Akaza, membuat serangan dahsyat itu akhirnya hanya mengenai tanah kosong.

Benar saja, tanah kosong itu menjadi terbelah karena besarnya tekanan dan getaran yang dihasilkan dari teknik  milik Akaza, gak kebayang kalau kena orang, astaga.

Tanjirou belum sempat berpindah tempat, tapi secara mengejutkan Akaza sudah berada di depannya, sontak Kyoujuro panik.


“Nak Kamado!”




“Mode Tendangan, Serangan Penghancur Maut: Lingkaran Ribuan Planet Terbang!”




Celaka, Tanjirou terkena serangan Akaza, membuatnya memuntahkan darah dari mulutnya. Tak berhenti sampai di situ, Akaza terus berniat untuk meremukkan tubuh Tanjirou.




Hono no Kokyuuu, Ichi no Kata: Shiranui! (Lautan Api)”


✓Cosmic Strength (Kimetsu No Yaiba X Reader)Where stories live. Discover now