🌌 Chapter 51🌌

2.1K 303 38
                                    


*


“Kau bukan Hashira, tapi aku tahu kau bukan orang yang lemah. Aku menghargainya.”



Jougen no San, Akaza.’



Iblis bulan atas ketiga sekarang ada di hadapan Heiji sekarang. Berusaha menyembunyikan ketakutannya, Heiji membalas tatapan dari Akaza dengan tajam.

Bayangan di mana dulu sang guru yang terbaring di kediaman kupu-kupu karena luka fatal yang diakibatkan karena pertarungannya dengan sang iblis bulan atas ketiga ini kembali memunculkan reka adegan.


Oi, Bocah Kisatsutai! Kau cukup kuat untuk tingkat di bawah Hashira. Bagaimana jika kau menjadi iblis dan menjadi lebih kuat? Oh, benar juga, siapa nama mu?” cerocos Akaza.




‘Ni iblis kagak ada pertanyaan lagi selain nawarin orang jadi iblis, ya. Ngotot banget, dah,’ batin Heiji seraya menatap datar pada Akaza.





“Tidak ada artinya aku kuat jika aku seorang iblis. Namaku Kubimono Heiji. Lagipula apa pentingnya namaku untukmu, Jougen no San?” balas Heiji dengan nada dinginnya.

Ore wa Akaza. Aku menghormati orang-orang yang kuat dengan cara mengingat namanya. Heiji, kau akan mampu melakukan banyak hal jika kau menjadi iblis,” ucap Akaza.

“Jadilah iblis bersamaku, Heiji. Jika kau tetap menjadi manusia maka kekuatan yang kau miliki akan sia-sia,” ajak Akaza seraya mengulurkan tangannya pada Heiji.

“Apa gunanya mampu melakukan banyak hal, jika kekuatan yang di miliki hanya digunakan untuk menyakiti orang lain. Menjadi iblis dan memakan manusia sepertimu? Menjijikan. Kau pikir aku akan menerima tawaranmu?! Sampai kapan pun aku tidak akan menjadi iblis!”




Sensei! Doain moga murid mu gak jadi donat!’ batin Heiji menjerit.




Kedua netra Akaza memicing tajam kala Heiji merampungkan kalimatnya. Raut wajah Akaza juga berubah sekarang bersamaan dengan aura mencekam darinya.

Genggaman Heiji pada gagang Nichirin nya mengerat, pertanda dia juga tidak akan mundur ataupun lari dari hadapan Akaza.

“Menyebalkan. Kenapa orang-orang kuat yang selalu aku tawarkan menjadi iblis selalu menolaknya,” ucap Akaza, nada bicaranya sangat dingin kali ini.

“Kekuatan bukan hanya sebatas kata yang mendeskripsikan tubuh seseorang. Seseorang pernah mengatakannya. Dan sekarang aku juga mengatakannya padamu sebagai alasan penolakanku. Sampai kapanpun, aku tidak akan pernah menerima tawaranmu!”


Souka.”





Wush






Akaza menghilang dari hadapan Heiji, membuat pria bermanik untu itu seketika meningkatkan kewaspadaannya.

Tak lama, Heiji melihat Akaza yang tengah berada di udara seraya merapalkan kedua telapak tangannya. Heiji tahu serangan yang akan Akaza berikan padanya, genggamannya semakin dia eratkan pada Nichirin nya.



“Kematian Merusak : Tipe Udara!”


Dan benar saja, Akaza meninju udara yang kosong beberapa kali. Heiji tahu kalau serangan itu akan sampai padanya. Berusaha untuk tetap tenang, Heiji menatap dingin Akaza yang tengah meninju udara kosong.




“Mokuzai no Kokyuu, Go no Kata: Kattabuumeran! (Boomerang Pembelah)”



✓Cosmic Strength (Kimetsu No Yaiba X Reader)Where stories live. Discover now