🌌 Chapter 47🌌

2.3K 357 94
                                    

UNTUK ARC RED DISTRIC AUTHOR PAKE VERSI DI ANIME YAH. YANG BELUM NONTON JANGAN LUPA NONTON.

SEKIAN DARI AUTHOR.

HAPPY READING

⬇️⬇️⬇️⬇️




*

Distrik Merah, sesuai dengan namanya distrik itu terlihat penuh dengan warna merah yang terang.

Namun, untuk malam ini bukan merah yang meriah yang mewarnai suasana di sana. Melainkan warna merah kesengsaraan nan menyeramkan akibat kebakaran besar yang melanda di distrik itu.

Tidak ada tanda kehidupan yang tersisa, hanya api yang membakar segalanya yang terlihat sejauh mata memandang.

Distrik merah dengan api yang menyambar, mungkin kalimat itulah yang cocok mendeskripsikan kondisi Yoshiwara saat ini.

Di salah satu sudut Yoshiwara yang hampir mati dilalap api ini, terlihat sebuah gerakan dari seseorang berhaori kotak hitam catur yang baru saja sadarkan diri.

Tanjirou, dia menatap tak percaya dengan apa yang dia lihat sejauh manik merah anggurnya memandang, semuanya kacau.

"Nezuko!" panik Tanjirou.

Menemukan Nezuko yang berada di belakangnya, Tanjirou kembali tenang. Netranya menatap lembut ke arah adik iblisnya yang kini tengah tertidur untuk mengembalikan tenaganya.

Melupakan hawa panas yang diakibatkan dari kebakaran di sana, melihat Nezuko loli yang tertidur seperti itu sangat terlihat manis di mata Tanjirou.

"Nezuko... Terima kasih, Nezuko," kata Tanjirou, tentu saja Nezuko tidak akan mendengarnya. Dia tertidur pulas.

"Begitu, masih hidup rupanya."

Secara mengejutkan, tiba-tiba Gyuutaro sudah berada di depan Tanjirou sekarang.

"Kau beruntung, ya. Benar, kau tak memiliki apapun selain keberuntungan mu," tutur Gyuutaro.

Sementara Daki, dia menatap remeh seraya duduk di atas atap salah satu bangunan yang masih terisa.

"Malang sekali dirimu, semua orang selain dirimu sudah tumbang. Aku sudah menikam jantung babi itu, Si Rambut Pirang kesakitan karena tertimpa puing-puing. Aku yakin dia akan mati dengan sendirinya, jadi aku biarkan saja. Menyedihkan sekali melihatnya menggeliat seperti serangga."

"Dan kedua Hashira itu... Yah... Pria tinggi itu sangat lemah, dia hanya jago pamer tapi jantungnya berhenti akibat terkena racun dan mati. Dan si gadis pemilik pernapasan semesta, aku akui dia sangat hebat dan cepat tapi dengan bodohnya dia melindungi pria tinggi itu dan terkena sabit beracunku, dia juga akan mati. Mereka sudah tamat," racau Gyuutaro.

"Menyedihkan, sungguh menyedihkan. Kalian semua sungguh menyedihkan! Terutama dirimu, tahu! Perempuan yang menyembul dari kotak yang kau bawa itu saudaramu, kan? Aku paham. Meski sudah menjadi iblis, ikatan kalian benar-benar erat. Apa dia adikmu? Atau kakakmu?" oceh Gyuutaro.

Napas Tanjirou tersengal, aura Gyuutaro sungguh membuat tenggorokannya tercekat.

Di saat yang bersamaan, Tanjirou juga bingung kenapa Gyuutaro tidak langsung membunuhnya dan malah bertanya hal demikian padanya.

✓Cosmic Strength (Kimetsu No Yaiba X Reader)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz