🌌 Chapter 25🌌

3.7K 519 19
                                    


Setelah menunggu selama 2 minggu, kini seorang penempa pedang bernama Yoshikumura mengantarkan katana milik Heiji.

"Sekarang coba hunus katana mu," pinta Yoshikumura.

Heiji menghunuskan katana nya pelan. Tak terjadi apapun dalam beberapa detik, tapi tak lama bilah Nichirin nya berubah warna menjadi keemasan.

 Tak terjadi apapun dalam beberapa detik, tapi tak lama bilah Nichirin nya berubah warna menjadi keemasan

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

"Warna yang cocok dengan teknik pernapasan kayu," puji Yoshikumura.

Tidak lama, gagak milik Heiji datang dan menyampaikan misi pertama untuk nya.

"Kwak! Kubimono Heiji, misi pertama mu pergilah ke arah Timur laut. Di kota Taraki, di sana iblis selalu menculik bayi dan anak-anak. Kwak!"

"Baiklah, aku akan berangkat hari ini juga," kata Heiji.

"Berhati-hatilah dalam misi pertama mu, Heiji," ucap Yoshikumura.

"Ha'i. Arigatou, Yoshikumura-san. Sensei, Ittekimasu."

"Itterasai," balas (Y/n).

Setelah Yoshikumura pergi dari kediaman (Y/n), Touro juga datang untuk memberikannya misi.

"Heiji, mulai saat ini aku akan kembali melakukan misi dalam waktu yang lama. Aku harap kau selalu bisa menjaga diri," ujar (Y/n) sebelum berangkat.

"Ha'i."

Keduanya akhirnya meninggalkan kediaman (Y/n) dengan arah yang berbeda. Melakukan tugas masing-masing dari mereka.





*
Heiji POV

Misi pertama untukku di Kota Taraki, ya? Sepertinya cukup menantang. Membasmi iblis yang menculik bayi dan anak-anak, apakah aku bisa melakukannya dengan cepat?

Aku pernah dengar dari Touro kalau misi pertama dari (Y/n)-sensei bisa selesai dalam waktu cepat, bahkan mendapatkan 2 misi dalam semalam. Sungguh mengesankan, bahkan sebelum dia menjadi Hashira.

"Baiklah, Heiji. Kau harus bisa melakukannya dengan baik. Kau boleh menjadikan Sensei menjadi panutan mu, tapi aku harus tetap menjadi diriku sendiri."

Setelah seharian berjalan, aku sampai di kota Taraki. Hari yang sudah malam membuat kota ini sepi tanpa orang berlalu lalang.

"Ku pikir kota ini akan seperti Asakusa yang ramai walau sudah malam. Mungkin kehadiran iblis itu memang sudah di ketahui warga."

Mulai ku tajam kan indera penciuman dan pendengaran ku untuk mencari keberadaan iblis yang ada di kota ini.

"Argh! Anakku menghilang!"
Sebuah teriakan menginterupsi ku untuk segera melesat ke sana dengan Hiraishin.

Mataku menangkap pemandangan sepasang suami istri yang tengah menangis di depan pintu karena kehilangan anak mereka. Aku ingin menghampiri mereka, akan tetapi ku urungkan karena aku mencium aroma iblis.

✓Cosmic Strength (Kimetsu No Yaiba X Reader)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα