🌌 Chapter 72🌌

838 118 29
                                    

Gak tau dapet bisikan hidayah apa, tangan Author gatel pen up cepet. Awokawokawok.










❗❗❗WARNING SPOILER ❗❗❗

MULAI DARI SINI CERITA AKAN BERPATOKAN PADA MANGA KIMETSU NO YAIBA.

ADA BEBERAPA PERUBAHAN PADA SCENE MAUPUN DIALOG TOKOH DI CHAPTER INI DIMANA TAK SESUAI DENGAN MANGA ASLINYA YANG SENGAJA AUTHOR BUAT.

YANG BELUM BACA MANGA, SILAKAN BACA.
SEKIAN DARI AUTHOR.

HAPPY READING
⬇️⬇️⬇️⬇️










*







Cih. Dari sekian banyak orang, kenapa harus Pikachu berisik sepertimu yang berada di dekatku?” gumam seorang pria yang selalu mengagung-agungkan keelokannya, Uzui Tengen.

“Memangnya siapa yang ingin berdekatan denganmu, Kang Poligami? Aku bahkan selalu berharap kalau kau selalu enyah jauh-jauh dariku,” balas pemilik pernapasan petir, Zenitsu.


Huh... Zenitsu dan Uzui sepertinya masih belum mau akur semenjak kejadian di Distrik Yoshiwara, mungkin Zenitsu yang masih dendam karena saat itu Uzui membuangnya ke rumah bordil Kyougoku.

Namun, ada yang berbeda dari Zenitsu ketika Uzui bersamanya sejak terjebak di Benteng Tak Terbatas ini.

Tentu saja, dia bahkan mengernyit heran kala melihat wajah Zenitsu saat ini benar-benar penuh dengan aura gelap.


Oi, Zenitsu. Aku tidak tahu apa yang tengah menimpamu sekarang. Tapi, apakah kau sedang dalam keadaan tak baik-baik saja? Meski aku mengenalmu dalam waktu singkat, tapi kau biasanya selalu berisik. Ini tidak seperti kau biasanya, apa ada masalah?” papar Uzui.


Zenitsu terdiam, dia hanya melirik ke arah Uzui melalui sudut matanya. Pandangan mata Zenitsu juga terlihat sayu, menandakan ada sesuatu yang tak beres dari bocah ini.


“Kakek...”


Tiba-tiba aura iblis kian terasa di dekat mereka berdua, bahkan aura itu tak membiarkan Zenitsu bicara tadi.

Uzui dan Zenitsu mulai mewaspadai tempat mereka berpijak sekarang, dari hawanya yang akan mereka hadapi bukanlah iblis kroco, melainkan iblis yang lebih kuat dari mereka.

Namun, benarkah itu iblis bulan atas? Auranya terlalu kecil untuk seorang iblis bulan atas.

Manik kecoklatan Zenitsu melirik tajam dengan tatapan dingin yang jarang dia tunjukkan ke arah ruangan yang masih dengan fusuma tertutup.

Aura gelap Zenitsu semakin pekat, dan Uzui mampu merasakan itu.


“Keluarlah. Aku tahu kau di sana. Kau hanya membuang-buang waktu saja di sana,” ketus Zenitsu.

“Kau tidak boleh bicara seperti itu pada seniormu, Zenitsu,” sahut suara dibalik ruangan itu.



Perlahan, fusuma terbuka oleh sebuah telapak tangan yang menungjukkan kuku-kuku hitamnya yang tajam, menandakan bahwa sang iblis akan keluar dari tempat persembunyiannya mulai sekarang.


“Kau terlihat sedikit lebih baik, tapi seperti biasa, kau masih saja terlihat buruk. Hisashiburi da na, Zenitsu.”


Sang iblis kini muncul dengan menujukkan taringnya. Sosoknya yang berpegangan katana lengkap dengan seragam Kisatsutai yang masih membaluti tubuhnya, dan terakhir adanya angka yang terpatri pada kedua bola matanya.

✓Cosmic Strength (Kimetsu No Yaiba X Reader)Where stories live. Discover now