🌌 Chapter 49🌌

2.9K 341 183
                                    

Gak tau dapet bisikan hidayah apa, tangan Author gatel pen up.








Happy Reading
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️









*

Sudah tiga hari pasca pertarungan mengerikan di distrik Yoshiwara, menyisakan kondisi di sana yang begitu porak poranda.

Nasib baik hampir sebagian besar orang di sana berhasil di evakuasi, meski sedikit di sesali jatuhnya korban tidak terelakan.

Meski begitu, mereka para Kisatsutai yang terlibat dalam pertarungan di sana sudah berjuang dengan sangat baik. Mereka sudah bertarung dalam pertaruhan nyawa yang bisa saja melayang kapan saja.

Beruntung, mereka semua selamat dan tetap hidup, yah meski pulang dalam keadaan babak belur tapi itu lebih baik daripada pulang dengan kehilangan salah satu dari mereka.

Keadaan mereka yang cukup parah membuat mereka mau tidak mau harus melakukan perawatan di kediaman kupu-kupu.

Kondisi Trio Kamaboko juga tak lepas dari kondisi yang mencemaskan. Terutama Tanjirou dan Inosuke yang tak sadarkan diri sejak kembali dari sana. Zenitsu bisa dibilang paling ringan mendapatkan luka, karena dia sadar sehari setelah menjalani perawatan di kediaman kupu-kupu.

Jangan lupakan kedua Hashira yang kondisinya mengkhawatirkan, tubuh mereka benar-benar terkena racun selama pertarungan kemarin.

Namun, ketahanan fisik mereka benar-benar patut di beri pujian. Bagaimana bisa mereka tetap bisa mempertahankan kesadarannya dalam luka-luka separah itu.

Helaan napas keluar dari pemilik manik biru terang yang tengah duduk seraya melihat ke arah jendela. Dia merasa bosan karena tidak diperbolehkan untuk sekadar keluar mencari udara segar dari ruangan rawatnya.

Konbanwa, (L/n)-san!”

Netranya mendapati tiga wanita yang baru saja dia temui di Yoshiwara, istri-istri Uzui. Mereka berjalan mendekat ke arah (Y/n).

“Kalian Makio-san, Suma-san, dan Hinatsuru-san.”

“Wah! Kau masih mengingat nama kami rupanya. Aku sangat senang!” ucap Suma seraya merentangkan tangannya hendak mendekap (Y/n).

Oi! Jangan main peluk, bodoh. Luka pada punggung (L/n)-san karena melindungi Tengen-sama belum pulih. Kau ingin membuatnya kesakitan, hah?!” cegah Makio sambil menahan Suma.

“Hei, kalian jangan berisik, nanti pasien lain bisa terganggu,” lerai Hinatsuru.

“Bagaimana keadaanmu, (L/n)-san?” tanya Hinatsuru.

“Sudah lebih baik dari sebelumnya. Luka-luka ku juga perlahan mulai pulih, jadi kalian tidak perlu cemas,” tutur (Y/n).

“Bagaimana dengan Uzui-senpai?”

“Tengen-sama sudah mulai baikan. Dia bahkan tidak perlu dicemaskan dibandingkan denganmu, tahu,” jawab Suma.

“Bodoh, apa-apaan ucapan mu tadi?!" marah Makio seraya menjitak Suma.

"Tengen-sama mengkhawatirkanmu, dia tadi memaksa ikut untuk menjengukmu tapi kami tidak perbolehkan. Dia juga harus memulihkan diri,” ucap Makio yang sudah menurunkan nada bicaranya.

Souka.”

“Kami benar-benar berhutang budi padamu, (L/n)-san. Terima kasih, karena sudah melindungi Tengen-sama,” ucap Hinatsuru.

✓Cosmic Strength (Kimetsu No Yaiba X Reader)Where stories live. Discover now