28. Reputation

39 10 0
                                    

⠀⠀"Menurut lu aja deh. Dijemputnya malem-malem, terus baru baliknya pagi-pagi. Kek maling lagi. Ngapain, coba?"

⠀⠀Langkah Lara terhenti, saat samar-samar telinganya menangkap suara-suara dari ruang tracing. Ia sedang berjalan sepanjang lorong lantai 2 menuju ruang 204, untuk kelas Gambar Model I.

⠀⠀"Yah, lo pake nanya. Enaena laaah!"

⠀⠀"Gak nyangka ya Beb, katanya sih Princess tapi kelakuan kayak perek."

⠀⠀Lara menggigit bibir. Serius mereka masih hobi membicarakan dirinya seperti ini? Menggelengkan kepala, Lara kembali berjalan. Saat melewati ruang tracing yang berbatasan langsung dengan koridor tanpa sekat apapun, ia tak menoleh. Tanpa menoleh pun Lara sudah tahu siapa-siapa saja 'mereka' itu. Jadi, matanya tetap fokus ke depan, pada pintu kaca Ruang 204. Tak mengabaikan keheningan yang tiba-tiba dari ruangan yang dilewatinya.

⠀⠀Namun, ketika tangan Lara mendorong pintu dan melangkah masuk, keningnya berkerut. Teman-teman seangkatannya kebanyakan sudah datang, namun ekspresi mereka tampak tidak nyaman saat ia muncul.

⠀⠀"Kenapa?" ia bertanya, sadar ada sesuatu yang salah.

⠀⠀"Ra, kamu tau LambeKaje?" tanya Pau, sambil satu tangan memberi gestur agar Lara duduk di sebelahnya.

⠀⠀"Apaan tuh? Saingannya Lambe Turah?"

⠀⠀"Iya. Akun gosip khusus anak IKJ gitu. Aku juga baru tau kalo ada gituan." Pau menunjukkan layar ponselnya. "Akunnya di-private. Kamu liat dari IGku aja, ini baru dia accept tadi."

⠀⠀Lara mengambil ponsel Pau, masih mengerutkan kening pada tampilan sebuah akun Instagram dengan username @lambekaje. Di bionya, mengaku sebagai portal gosip paling panas di IKJ. Followersnya sedikit, hanya sekitar 500an. Tapi, mengingat ini IKJ, 500 orang sudah cukup banyak. Hampir tidak ada mutual followers dengan akun Lara, kecuali Pau dan Alin.

⠀⠀"Liat posting terbarunya, deh," ucap Alin, yang duduk di depan Lara. Bibirnya tertekuk ke bawah.

⠀⠀Unggahan terbaru akun itu adalah sebuah video. Video Lara yang turun dari Pajero putih, lalu celingukan dan berlari ke dalam lobby, sepertinya diambil dari lantai dua atau tiga hotel. Di slide berikutnya, ada foto samar Naren yang sedang merokok malam-malam sambil bersandar ke Pajero putih itu. Lara mengerutkan kening, matanya beralih ke caption.

⠀⠀Disusul ke Bali cuma buat ewi-ewi pas ekskursi, sans lah yaa nams jugs ans muds ;)

⠀⠀Dengan otomatis, jari Lara men-scroll bagian komentar. Tidak banyak yang berkomentar, memang. Hanya belasan. Itupun kubunya terbagi : ada yang menghujat, ada yang bilang menjadikan sesuatu seperti ini gosip adalah berlebihan, dan ada juga yang memuji Naren karena berhasil 'mencoba' cewek 'level tinggi'. Komentar yang itu tentu langsung membuat darah Lara mendidih.

⠀⠀"Apa sih ini maksudnya?!" Tanpa sadar, suara gadis itu meninggi.

⠀⠀"Aku juga gak paham, Ra…" gumam Pau takut-takut.

⠀⠀Lara mendengkus, sebal. Dia mengembalikan ponsel Pau, dan membuka akun LambeKaje dengan ponselnya sendiri. Benar saja, akun itu terkunci. Ia menekan tombol follow request, lalu meletakkan ponselnya di meja dengan kasar. "Iseng banget sih, manusia!"

⠀⠀"Biarin aja, jangan dipikirin." Terdengar satu suara dari meja seberang. Lara dan teman-temannya menoleh, menemukan satu mpok-mpokan berkerudung yang menatap mereka dengan sorot paham. "Emang itu akun lebay banget. Apa-apa dibikin gosip. Temen gue lagi hamil aja sampe dibahas panjang lebar dan diinvestigasi siapa cowoknya."

⠀⠀"Tapi itu kan bukan urusan mereka." Kening Lara masih berkerut.

⠀⠀"Makanya itu. Sebenernya gak ada yang peduli kok, disini mah. Jujur-jujuran aja deh, berapa orang sih yang belom pernah begituan? Emang tuh akun aja yang ngebet pengen jadi Lambe Turah. Followers setianya juga sama aja, tipe-tipe tukang gosip semua. Harusnya sekalian aja mereka bikin UKM Gosip."

XOXO, Lara ParkWo Geschichten leben. Entdecke jetzt