☯ - 35

248 98 66
                                    

"sebelum lewat larut malam, lo harus udah di hutan itu, gue bakal pancing felix masuk ke sana."

"dan inget, apapun yang terjadi sama gue nanti, lo jangan maju, karna itu cuma memperburuk keadaan."

"lo serius mau end malam ini?"

"ngga kok, gue ga akan mati semudah itu. orang yg lo liat nanti itu bukan gue."

"lah trus siapa dong?"

"dia yang jeongin"

[....]

"ha-haha lo lucu banget.."

"gue serius."

"g-gue juga" ._.

"gue minta jasad gue nanti dikremasi, atau lo boleh biarin aja gue bersemayam di hutan itu."

"eeeeeh santuy dongg! fine. gue bakal kremasi"

"bagus. selesai sama jasad gue, lo harus jalan sampe ke dasar hutan, karna tepat disana itu sarang mereka."

"kalo gue gabisa balik?"

"ya paling lo bakal dipaksa gabung jadi pengikut setan, bagian dari mereka."


















23:55 hampir tengah malam.

han berjongkok untuk mengikat ganda tali sepatunya yang longgar kala berjalan memasuki hutan keramat.

jujur, sekarang ini tubuhnya bergidik hebat mengingat percakapan dirinya dan jeongin ketika waktu menyusun strategi.

"ogah sih njir." monolog han memikirkan jika dia beneran diajak para jamaah sesat itu untuk masuk ke perkumpulan mereka.

yang ada suatu hari nanti dia bakal mati konyol pula..

jauh-jauh lah! jangan sempat kejadian...

















srrkk, srrkk, srkk,






















apa benda tuh?

han berjalan jinjit, mengendap cepat  berondok di balik pohon yang padahal tetap memperlihatkan setengah badannya.

menyundulkan kepala, melihat sekitar, jantung han berdegup tidak karuan.

"shit!  jantung gue ga lakik banget..."

















"JEONGIN TUNGGU GUE!"


















han terhenyak, sontak kembali sembunyi dibalik pohon saat mendengar seruan vokal berat laki-laki yang menggema di tengah hutan.

"ihh, apasal diaorang guna suara goa cemtu?" logat melayu han keluar, perlahan mulai bergerak ngintipin oknum suara menggelegar.

lalu kemudian, dua netranya melotot tak santai.

"e-eh, y-yongbok.."

tak jauh disana, seorang pria berambut pirang tengah berlari mengejar raga temannya.

han langsung paham. ini bagian dari rencana jeongin, dia berhasil mancing felix masuk ke dasar hutan. kalau begitu sekarang giliran han yang beraksi.






















"bayiku . . . bunda tahu kamu disana . . . hihihi,"



















han mau pingsan tatkala mendapati sosok wanita dengan paras menyeramkan kini melayang di udara sambil cekikikan khas setan yang mengejar mangsanya---

tak lain dan bukan adalah, felix.

"ga heran lagi sih gue tu cewe bunting gentayangan jadi kuntil." ucap han mulai berjalan ikut mengejar felix.

saat adiknya itu berhenti tepat di belakang sosok yang jeongin berdiri. hanjis ancang-ancang menariknya untuk ikut bersembunyi.


satu,








dua,












"JEONG- hmmppp..."










dapat!

han jisung berhasil mendekap mulut felix lalu dengan cepat membawa adiknya bersembunyi dalam semak belukar.

"hmmpp..." felix tampak mau pingsan kehabisan napas. han langsung melepas dekapannya.

"sssttt!"

"jisung?!" han tersentak felix menyebut namanya terlalu kuat.

"ssstttttttt!!! diem gak lo?!"










grep!























han mematung, seketika termangu ketika felix beralih memeluknya dengan erat, melepas rindu.

— • —

— • —

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

| felix lee |

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

| felix lee |


3. find! my'twin corpse ⛧ han jisung Where stories live. Discover now