☯ - 13

274 100 42
                                    

"huhu... capeek"

sepanjang perjalanan lelaki itu tak henti merengek sambil memeluk lengan kekar temannya yang juga berjalan disampingnya.

setelah keadaan mobil dicek dengan teliti sama lino, ternyata konfliknya bukan karena mogok— melainkan habis bensin.

ya semua ini gara-gara changbin yang lupa berpesan pada lino kalau mereka harus singgah ke pom bensin dulu sebelum menuju kosan.

ya maklum, tadikan changbin lagi ga mood ngomong ._. jadi dia diem-diem bae yang berakhir merugikan han.

endingnya mereka memutuskan pergi ke kosan lino dengan berjalan kaki. biar sehat yekan ngab.

tapi han jisung tuh gabisa diginiin.

bahkan masa sma aja dia rela pura-pura pingsan waktu upacara tujuhbelasan supaya ga disuruh ikut baris.




































"bentar lagi sampe." saut lino bohong. padahal mereka baru 20 kaki melangkah dari tempat mobil ditinggalkan.

dalam benaknya pemuda bak tupai laknat itu mengumpat — menyumpah serapahi kesialan yang menimpa.

tetiba langkah kecil han mendadak berhenti ketika lengan orang yang dia peluk mendadak berhenti jalan.

han mendongak menatap changbin yang terlihat piknik.

"kenapa lagi bang?"

"pintu rumah gue udah dikunci belom ya?"

sontak han menepuk kuat-kuat jidatnya. lino yang di depan mereka pun ikut mengingat-ingat apakah changbin sudah mengunci pintu rumah atau belum.

"lo mau pulang ngecek? tapi ke kosan gue dulu, pinjem motor bebeknya jeongin, biar gue antar." kata lino memberi tawaran.

"jeongin siapa bang?" saut han bertanya kepo.

"tetangga..."

"ke kosan lo aja dulu, benerin pipa air. ga bakal lama kan? ntar baliknya gue naik gojek." jawab changbin sedikit merasa tidak enak mau ngerepotin lino.

"yaudah."
































































melanjutkan perjalanan memasuki gang, sampai memakan waktu beberapa menit kemudian akhirnya kosan lino yang ingin mereka datangi pun hampir terlihat.

"nah, itu kosan gue." tunjuk lino memberitahu. han dan changbin mangut-mangut menanggapi.

saat baru ingin masuk ke perkarangan kos, han bertemu dengan dua anak remaja polos yang terlihat akan keluar dari perkarangan.

sepertinya mereka adalah penghuni kosan yang sama dengan lino.

berarti— tetangganya bukan?

han menatap mereka tak santai dari ujung kepala sampai kaki. yang satu terlihat ramah sambil senyam senyum manis, yang satu lagi pasang muka batu.

tapi mereka sama-sama terlihat manis.












































































"ciee ternyata kak lino punya temen,"

salah satu dari anak polos itu meledek lino terang-terangan membuat han sedikit terbahak.



— • —

— • —

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
3. find! my'twin corpse ⛧ han jisung Where stories live. Discover now