☯ - 4

441 131 45
                                    

han tidak tahu apakah lino dapat merasakan kehadiran sosok lelaki yang sedang berdiri dibelakangnya atau tidak. yang jelas disini itu yang harus dipertanyakan adalah dirinya sendiri.

bagaimana bisa- ah, maksudnya... sejak kapan? telah sekian lama ia tinggal di sana, baru kali inilah hantu itu menampakkan diri.

pikirannya mulai negatif.

jangan bilang gara-gara main charlie charlie semalam, mata batinnya jadi terbuka?

"hih! becanda ah yang buat narasi" han speechless menundukkan kepalanya dihadapan lino yang mengerut heran.

serius ini mah. kan ga lucu kalau seorang han jisung disini dapet peran anak indihome.

bisa aja. kalau gue berkehendak :)
















































































lebih baik ia menanyakan lino, apa dia juga dapat melihat sosok itu atau tidak.

"bang no" panggil han. lino menyahut dengan menaikkan satu alis, "kenapa?"

jari telunjuknya ia arahkan ke sosok lelaki yang masih berdiri kaku dibelakang punggung lino.

"i-itu.. dibelakang lo..."

semoga saja, setelah lino berbalik ia dapat melihat dan langsung mengusir hantu itu seperti yang han harapkan.















































sayangnya harapan itu sirna. tatkala setelah lino menoleh kebelakang dengan raut penuh bingung lalu kembali pada han.

pemuda lee itu tidak merespon apapun.

anehnya, ia tidak terkejut ataupun bertanya ada apa dibelakang sana? melainkan, beranjak bangun dari sofà lalu melangkah menghampiri han yang masih duduk berselanjar diatas kasur.































































tiba-tiba saja, lino menarik kasar pergelangan tangan kanan han. seketika membuat han tersentak kaget dengan perlakuan temannya ini.

mata lino menatap intens keenam digit angka sial yang kemarin dengan sengaja dia tulis tepat dibawah telapak tangan han. manik hazel itu beralih pada manik hitam pekat pemuda yang juga sedang memandangnya tanpa arti.

"kenapa bisa selamat?"

senyuman terbit dibibir han. ia balik memandang lino intens.

"belum waktunya."

di depan mereka, sosok itu masih berdiri kecewa memandang han yang bisa bisanya menjadi cuek akan keberadaanya disana.

tatapan penuh amarah kemudian berpindah objek pada pemuda yang duduk disamping kembarannya.

petter han mengepalkan tangan geram.














































































"bodoh"


- • -

- • -

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
3. find! my'twin corpse ⛧ han jisung Kde žijí příběhy. Začni objevovat