☯ - 33

221 92 77
                                    

dunia memang sempit ternyata. tidak han duga— faktanya yongbok pindah ke daerah tempat tinggal yang sama dengan jeongin , seungmin , dan meliputi juga, lino.

sial. adiknya masuk ke dalam perputaran lingkar counjuring.

"tapi napa kak lino gada ngasih tau kalo felix pindah kesana?" gumam han pelan, namun dapat di dengar oleh telinga orang yang duduk dihadapannya.

jeongin, anak itu— dari awal bertemu, tidak juga memudarkan senyumnya.

terlalu ramah apa gimana ..





















"apa dia tau?" tanya jeongin balik pada han.

"..."

benar  .. han jisung tidak pernah cerita pada siapapun tentang sejarah hidupnya.
bukan bermaksud menyembunyikan apapun dari lino dan changbin. hanya saja— han tidak mau dicap seorang anak broken home.

lagipula, tidak semua tentang han mereka wajib ketahui. makhluk sosial punya batasan untuk apa yang mereka harus ketahui dan tidak.

"lo bener sih, lino ga tau apa-apa soal hidup gue," balasnya.

"yakin?"

han melirik jeongin yang rautnya masih saja cerah walau menurut han lebih terkesan misterius.

han mengangguk, "gue ga pernah sekalipun cerita soal yongbok pun darimana gue berasal."

dan tiba-tiba jeongin terkikik aneh. padahal tak sedikit pun ada kalimat yang lucu dari jawaban han.

"kak han tau ga nama asli kak lino?"

"...."


















lee minho (?)

tunggu, mengapa jadi terasa janggal? han kembali menatap jeongin yang kini mengangguk lalu tersenyum.

"heum... sebenernya ga terlalu penting ngurusin asal usul kak lino buat sekarang sih. kak felix lebih penting."

"yongbok??? kenapa?!"

"kak felix... dia... dalam bahaya..."

"apa?!"

cara jeongin berbicara sangat sulit dicerna oleh otak han yang tidak seberapa. ah tidak juga, wajar saja ia tidak paham. kan jeongin baru bicara setengah!

"BAHAYA KENAPA DEDEK GUE KENAFFAA??!" teriak han dramatis sambil menggoyang kedua bahu jeongin.

"kita harus nolongin dia kak! kak felix... dihantui sundel bolong!"

"HAH?!"

ini— jeongin ga lagi becanda kan?

"lo yang bener aja..." han meragu.

"serius kak! tetangga kami di bilik satu itu habis meninggal beberapa minggu yang lalu karna melahirkan!"

pasang mata han melotot lebar— speechless dia.

"j-j-j-jangan bilang, yang mirip siluman itu .." tanyanya gagap.

jeongin mengangguk, "dia gentayangan kak, dia gabisa langsung pergi ke neraka, kak lea itu budak iblis.. parahnya lagi, bayinya yang lahir udah diambil jamaah setan itu buat ritual tumbal bulan lalu!"

han merinding + bergidik ngeri. cukup mak, ini terlalu seram untuk ia hadapi.

tapi yongbok . . .

"MARI KITA SELAMETIN KAK FELIX MALAM INI!" ajak jeongin semangat 45 menolong adiknya. namun sang kakak---

"g-gue ... gabisa."

lalu pada akhirnya han tidak lagi melihat wajah bersemangat pemuda itu, tampang ceria jeongin kini mejalar datar.















"cemen banget." celetuk jeongin terang-terangan membuat han ter-heh,

"heh, apa lo bilang?"

"kak jisung, pengecut." ulang anak itu memperjelas.

"bukan gitu, jeong..."















bingung— padahal han cuma ingin memprioritaskan jasad petter untuk sekarang.

tidak ada lagi balasan dari jeongin, han rasa sudah cukup, pemuda itu tidak perlu lagi mendengar alasannya. han harus cepat bergegas mendatangi kediaman rumah lee mina.

"jeong, gue mohon.. tolong lo jaga yongbok, gue bakal usahain buat ketemu sama dia. tapi engga sekarang, gue ada urusan yang harus diselesein."











































"soal petter kan?"

— • —

— • —

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
3. find! my'twin corpse ⛧ han jisung Where stories live. Discover now