☯ - 3

409 129 45
                                    

"janin ini sudah hancur, lebih bagus kita jual dengan harga mahal ke mereka"







"tempurungnya pecah, semua karna kau lalai"







"m-maaf, memang seharusnya aku tidak menjadi perawat"
















































"han .. ?"

lelaki bak tupai itu perlahan membuka kelopak matanya saat dirasa pipi yang sebelah kanan ditepuk pelan oleh tangan seseorang.

kemudian mengerjap beberapa kali, mendapati seorang pemuda berambut cokelat terang menatap dirinya datar. han beranjak dari tidur, mengubah posisi untuk duduk, lalu beringsut menekuk lutut, matanya bergetar menatap balik pemuda yang sudah dianggap seperti saudara sendiri.

pemuda itu bernama lee minho— kerap di panggil lino, biar simple.

"bang ino? sejak kapan lo menapakkan kaki di apartemen gue?" tanya si pemilik rumah mulai ber-drama. "oh mayy... got!" mulutnya melongo, beralih pada pakaian yang dikenakan.

"lo gak perkodok gue kan?! gilawppm—"

muak dengan tingkahnya, lino dengan sengaja memasukkan sebuntal tissue ke dalam congor han.

dengan muka bete-nya pemuda itu berjalan kearah sofa mini berada di sudut kamar. pemuda itu duduk disana, lalu memandang kearah han dengan raut...

biasa aja? khawatir? bodoamat? penasaran?

gatau. ingin mengerti sikap dari seorang lee minho itu susah lur. tsundereboy

"ini dimana?" pemuda lee itu bertanya tiba-tiba.


























han melepehkan tissue dalam mulut, "puih!  anemia lo? kamar gue lah"

"fungsi dari adanya kamar ini di apartemen lo tau ga?" tanya lino lagi makin aneh. han mengernyit bingung, kebanyakan basa basinya, langsung ke inti saja apa tidak bisa?

"ada apa sih bang, jangan buat gua pusing ngapaa, kaya cewe lo! ribet."

lino terlihat menarik nafas lalu membuangnya perlahan lewat hidung.

"kenapa tidur di dapur?"

"...."
































































"aku kembaranmu, hehe..."

han bungkam, raut wajahnya mendadak berubah lesuh. ia mengingat apa yang terjadi tadi pagi saat pertama kali bangun.

itu berarti yang tadi pagi, memang nyata.
kehadiran sesosok lelaki yang memiliki rupa amat mirip dengannya..

seketika saraf otak dikepala berdenyut, merasakan pusing secara tiba-tiba.
















































"han?" lino menyahut, keningnya mengerut heran melihat gelagat anak itu.

"h-hah?"

"lo... kenapa?"

han menggeleng cepat, berusaha untuk melupakan. mencoba berfikir positif, mungkin saja sosok itu memang penunggu yang singgah di apartemennya, lantaran han cukup lama menetap disana, makanya sosok itu bisa mengubah wujud menyerupainya.

lupakan soal kembaran, han hanya memiliki satu kembaran aneh yang terpisah.

"oy tupai!" sorak lino membuyarkan lamunan han. "lo oke kan?"

lantas pemuda itu tercengat lalu tersenyum ramah pada lino, "y-yoi, gue ga apa ap—

ucapannya terpotong, seketika senyum han memudar.






































































tatkala sosok lelaki yang mengaku kembarannya tiba-tiba muncul dari belakang lino dengan melengkungkan bibir. memberikan senyum horor sambil—










































































melambaikan tangan ke arahnya.


— • —

— • —

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

| lee minho |

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

| lee minho |


3. find! my'twin corpse ⛧ han jisung Where stories live. Discover now