☯ - 12

261 95 53
                                    

lino kaget, entah karna mendengar teriakan han atau karna melihat rupa benda yang jatuh menimpa atap mobil mereka- spontan lino menginjak rem hingga suara decit ban bergesekan dengan aspal menggema.

dua sekawan yang duduk di jok bagian depan dilanda bingung.

sedangkan pemuda bak tupai laknat itu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.



































apa itu...

























apa itu...


























gusti...

























pala-nya melayang apa gimana, bisa nyampe kesini??

han panik tapi disisi lain ia bingung. sebenarnya, sejenis apa petter han ini?

tuyul, bukan..

setan tanpa kepala bisa jadi. tapi melihat kepala puntung itu sekarang, mengingatkan han akan hantu yang disebut-sebut, kuyang.

perpaduan mungkin?



























































"p-pulang aja yok bang.. puter balik!" ajak han maksa. namun, lagi-lagi diabaikan.

changbin sedikit beranjak dari duduknya melalui kaca depan ia ingin mencari tahu sesuatu seperti apa yang jatuh.

"lino, coba lo keluar.. sekalian cek mobil gua lecet apa ga," suruh changbin kemudian. omong-omong kendaraan yang mereka tumpangi sekarang adalah milik changbin.

yang disuruh pun mengangguk, segera membuka pintu lalu turun untuk memeriksa sesuatu yang jatuh menimpa atap mobil.

han ikut bergegas turun menyusul lino.

takut-takut kalau lelaki itu speechless melihat kepala puntung milik petter kembarannya.

















































mereka berjongkok, melihat sesuatu yang jatuh tadi di bawah kolong mobil.

dua ekspresi yang sama namun sedikit berbeda mendominasi raut lino juga han.

lino terkejut.

han lebih terkejut.

bukan kepala manusia, melainkan satu bundaran buah kelapa matang yang jatuh dari atas pohon yang baru saja mereka lewati.

"astaga, otak gue... KELAPA TOHH" lirih han mengusap kening. baru sadar sedang berhalusinasi.

"lo pikir apa emang?" tanya lino.

"gue kirain pala puntung cuy!" jawab han terkekeh dengan santainya.

lino ikut terkekeh, lanjut meraih kelapa tersebut di kolong mobil. merekapun kembali masuk dan langsung menunjukkan buah kelapa itu pada changbin sambil tersenyum geli.

"gue kira beton yang jatuh." kata changbin geleng-geleng kepala.

merekapun serentak tertawa terbahak-bahak, sampai akhirnya saat lino hendak menyalakan mesin mobil,













































"bin.."

changbin menoleh, menukar pandangannya pada manik lino. dari belakang, han memajukan telinganya, ikut menguping.

"kenapa?"

"mobil lo— kayanya mogok"






















































"APA?!" pekik han histeris.


— • —

— • —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3. find! my'twin corpse ⛧ han jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang