☯ - 6

341 112 45
                                    

tak pernah sekalipun han jisung membayangkan bahwa ia mempunyai saudara kembar lain yang gagal lahir diluar kandungan sesudah dirinya. wajar saja, bagaimana pula han bisa tahu hal itu, sedangkan bunda saja meninggalkan keluarga kecilnya lebih cepat sebelum ia cukup matang bisa mengetahui kejadian itu semua.

setan ini— maksudnya petter, sudah menceritakan semua yang terjadi padanya saat itu.

seorang perawat masih amatir dalam menangani pasien melahirkan tiga anak kembar. sangat ia banggakan ketika berhasil membawa bayi pertama datang ke dunia dengan selamat, namun amat disayangkan karna sifat angkuh perawat itu yang tidak sabar membawa kembar kedua, dengan sarkas dan amat tidak berotak malah menarik tempurung si bayi sampai akhirnya kalian pasti tahu apa yang terjadi pada petter..






































ya, sendi penghubung antara tulang leher dan rahang terputus sedemikian rupa.

maka dengan begitu kelahiran normal tidak lagi dilakukan pada bayi yang ketiga, para perawat yang saat itu sama-sama panik memutuskan untuk melakukan caesar. dikarenakan sang ibu tak kuasa lagi melanjut persalinan hingga pada akhirnya pingsan tak sadarkan diri untuk waktu yang cukup lama.































han tidak lagi tahu apa yang mereka lakukan pada mayat petter saat itu. arwah kembarannya itu hanya berulang kali mericau untuk jenazahnya disemayamkan dengan layak— yang itu berarti setelah insiden persalinan, ayah atau para perawat tidak menempatkan mayat petter pada tempat yang seharusnya.

tapi mengapa ayah melakukan hal itu?

yang han jisung tau, ia dan kembarannya selama hidup selalu mendapat cacian dan tindasan dari ayah mereka dikarenakan mereka lahir kedunia sampai membuat bunda meninggal.

tapi mengapa harus mereka? mereka hanya anak-anak polos yang juga tidak tahu saat dilahirkan— malah bisa membuat sang bunda meninggalkan dunia.

itu bukan kesalahan si kembar.

melainkan kesalahan perawat. tapi mengapa...































"ato jangan-jangan... ayah memang ga tau?"

bisa saja yang dipikirkan han itu benar, para perawat itu tidak memberi tahu ayah mereka tentang petter yang meninggal diluar kandungan.

brengsek.

lantas dimana mereka meletakkan mayat bayi itu sekarang? mengapa bisa petter menjadi arwah gentayangan? kalau begini, han memang harus cepat bertindak. ayolah, siapa yang tidak marah setelah mengetahui salah satu jasad keluargamu tidak disemayamkan dengan layak? terlebih lagi, dia adalah jasad saudara kembarmu!

haruskah han langsung bertanya saja pada petter? sepertinya tidak akan semudah itu.

petter tidak banyak bicara, sangat berbanding terbalik dengan han. sekali mengeluarkan suara, setan itu hanya mericau dan terus mericau.

lihat saja sekarang.


































"han mau pergi ya??"

pemuda itu berbalik usai menutup pintu, lalu berjalan kearah sofa kemudian menyambar hoodie putih yang tergelar begitu saja disana.

"gue mau keluar buat nyari tau tentang perawat itu, dan elo!! jangan ngintilin gue pergi! tetep disini, atau... kalau emang mau ikut—

han memberi jeda sebentar menghela nafas panjang.

—lo harus ngasih petunjuk buat mempermudah gue nyari tau mereka! apa ajalah setidaknya nama dah, cukup dengan nama aja juga udah bisa bantu gue nemuin pelakunya.."

mulut han berdecak jengkel melihat kembarannya memasang raut bodoh.

"denger ye dear setan copy-an gue... kalo mau di tolong itu tau dirilah—




































tidak lagi memasang raut bodoh, sosok itu kini malah memperlihatkan senyum aneh dihadapan han.



"han mau pergi ya??"


"...."


"han mau pergi ya???"



"terserah!"








































walau terkadang seorang han jisung itu aneh dan menjengkelkan. maka kalian bisa melihat sendiri, ada orang yang lebih mengesalkan dibanding dirinya sekarang.

bahkan han sendiri dibuat muak sampai lelah.

tidak ingin mengulur waktu, pemuda itu bergegas, menghentak hentakan kaki berjalan kearah pintu keluar apartemen.

hantu itu meminta tolong sekalian ingin mempersulit dirinya.






























































"mina."



langkahnya berhenti ketika mendengar petter menyebutkan satu nama.



"lee mina. wanita biasa yang menjanda."




— • —

— • —

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
3. find! my'twin corpse ⛧ han jisung Where stories live. Discover now