Hyunjin & You 🔞

DESTINY ( 24 )

Hyunjin memaksa untuk mengantarku ke Bandara,dengan terpaksa aku menolak jemputan yang di kirim Papa ke apartemen.

"Benar tidak ada yang lupa?"tanya Hyunjin.

"Hyunjin"

Dia masih berusaha membujukku,dia ingin aku mengajaknya sekalian dan pastinya tidak akan terjadi.

"Iya"kata Hyunjin.

"Itu Papa"

Hyunjin berdeham,raut wajahnya berubah.ini kali kedua Hyunjin bertemu dengan Papa,aku menoleh menatapnya.

"Takut?"

"Takut kenapa?"tanya Hyunjin.

Aku menahan tawa,dia bersikap santai tapi tetap terlihat kaku.

"Papa"

Aku memanggil Papa,Hyunjin memegang ujung jaketku membuatku menghentikan langkah.

"Y/n"

Aku melirik Hyunjin lalu Papa,Hyunjin perlahan melepas tangannya.

Aku menarik tangannya,menyamakan langkah kami.

"Ayo"

Hyunjin mengangguk,kami berjalan mendekati Papa.

"Ku kira kau akan terlambat"

"Tidak..mana pernah aku terlambat"

"Kalian datang bersama?"

"Hmm"

"Pagi Om"sapa Hyunjin.

"Hyunjin..kalau tau kau tidak sibuk,pasti aku mengajakmu juga"

Mata Hyunjin berbinar,aku mengedipkan mata cepat ke Papa dan Papa tertawa.

"Boleh aku menyusul Om?"tanya Hyunjin.

"Tidak"

"Kenapa?dia kan butuh liburan juga"

"Orang kerja,dia liburan..apa itu"

"Kalau Om tidak keberatan.."kata Hyunjin.

"Kau akan terlambat masuk kalau terus mengobrol di sini"

"Y/n"

Hyunjin cemberut,aku meliriknya.

"Kami pergi dulu,kau juga bekerja lah yang rajin..lain waktu ketika sempat ayo pergi sama-sama"

"Iya Om"kata Hyunjin.

Hyunjin menarik tanganku,memelukku sangat erat.

"Kau tidak mau menciumku?"tanya Hyunjin.

"Tidak"

"Sedetik"kata Hyunjin.

"Tidak"

"Sekali saja"kata Hyunjin.

"Lepas..Papa memperhatikan kita"

"Kalau kau tidak mau,biar aku"kata Hyunjin.

Hyunjin melepas pelukan,memegang daguku dan mencium bibirku.

"Hyunjin"

Papa dan Hyunjin tertawa,dia benar-benar membuatku merasa malu.

"Tidak apa..jangan malu"

"Tuh"kata Hyunjin.

**

"Ku lihat kau dan Hyunjin semakin dekat"

Aku duduk bersebelahan dengan Papa,aku mengangguk.

"Kau menyukainya?"

"Hmm"