DESTINY ( 9 )

521 43 25
                                    

Hyunjin yang sedang menyetir melirik ke arahku yang duduk di sebelahnya,aku menoleh dan menatapnya.

"Apa?"

"Kau sedang apa?"tanya Hyunjin.

"Mengirim uang ke Junho"

Hyunjin mengusap puncak kepalaku,aku meletakan ponselku ke dalam tas.

"Serius?mereka kan cuma bercanda"kata Hyunjin.

"Kau tidak lihat berapa banyak yang membeli tiket di luar?"

"Nanti aku kirim uangnya padamu"kata Hyunjin.

Dia mengambil tanganku,menggenggamnya.

"Tidak perlu,aku yang mau"

"Mau apa?"tanya Hyunjin.

Aku menarik tanganku,dia meminggirkan mobilnya.

"Kita berhenti di sini?"

Aku menoleh ke arah jendela,Hyunjin memegang daguku dan membuatku menoleh ke arahnya.

"Masih marah?"tanya Hyunjin.

Dia tidak menungguku menjawab,mendekatkan wajahnya dan mencium bibirku.

"Mm"

Aku memegang bahunya menahan dia yang setengah tubuhnya ke arahku,dia melingkari pinggangku dengan satu tangan.

Mencium bibirku lebih dalam,ciumannya lembut tidak seperti biasanya.

"Mau aku antar pulang?"tanya Hyunjin.

"Kita ke apotik dulu"

"Buat apa?"tanya Hyunjin.

"Mengobati lebam di wajahmu"

"Aku bukan anak kecil,hanya begini saja tidak perlu di obati"kata Hyunjin.

Sengaja aku menyentuh lebam di pipinya,dia meringis.

"Tidak perlu di obati apanya"

"Ada obatnya di rumah"kata Hyunjin.

**

Kami pergi ke sebuah rumah mewah yang besar,ada dua satpam yang berjaga di dekat pagar dan seorang yang dengan sigap membuka pintu mobil untuk Hyunjin.

Dia tidak mematikan mesin mobil atau lampunya,berjalan ke arah pintu mobil di sebelahku dan membukanya.

"Ayo turun"kata Hyunjin.

Aku meraih tangannya yang terulur padaku,dia menggandengku dan kami masuk ke dalam.

Melewati anak tangga,ruang tamu,ruang tengah dan masuk ke lift.

"Kenapa kita tidak beli obat di luar?orang rumahmu pasti sudah tidur dan terganggu"

"Dinding rumah ini cukup tebal dan kedap suara kok"bisik Hyunjin.

Aku memukul lengannya,pembicaraannya tidak pernah jauh dari hal itu.

Lift berhenti,kami berdua keluar dan dia menggandengku.

"Kau pasti sering datang larut malam dan membawa seseorang kemari"

"Cemburu?"tanya Hyunjin.

"Tidak!"

Dia membuka sebuah pintu,kamarnya cukup besar.

"Masuk,aku ambil obat dulu"kata Hyunjin.

Aku melangkah masuk,duduk di sofa dan menghela nafas.

"Sudah hampir jam satu"

**

Hyunjin datang membawa kotak obat,dia duduk di karpet dan berhadapan denganku yang duduk di sofa.

"Ada handuk?"

Hyunjin & You 🔞Where stories live. Discover now