Aku ikuti segala permainan mu...
Melda dan Reyhan masih terlelap di dalam mimpinya masing-masing, Melda masih bersikap layaknya wanita bodoh yang tidak tau apa-apa perihal kebohongan Reyhan.
"Mas" Panggil Melda sambil membelai pelan pipi Reyhan.
"Hmm apa sayang?" Jawab Reyhan dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Bangun hei, udah jam berapa ini"
"5 menit lagi" Reyhan semakin memasukan kepalanya pada dekapan Melda.
"Jam setengah 7 loh mas" Peringat Melda.
"Aku ke RS nanti jam 10 an, ngecek pasien aja" Jawab Reyhan.
"Oo ya udah ayo bobo lagi" Melda terkekeh pelan.
Semakin perutnya besar, ia semakin sulit untuk bergerak dan malas untuk beranjak dari kasur.
Padahal Jenika sudah menyarankan agar Melda sering berjalan jalan sore dan olahraga kecil agar memperlancar persalinan.
Beberapa menit kemudian Reyhan teringat bahwa hari ini Sandra harus cuci darah ke rumah sakit.
"Sayang mas baru inget, hari ini ada pasien yang kontrol"
"Ih ya udah cepet mandi, Melda siapin sarapan dulu" Jawab Melda sambil terkekeh melihat wajah panik Reyhan.
Reyhan segera bangun dari kasur dan masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah Reyhan masuk ke dalam kamar mandi, Melda menetralkan kembali ekspresi nya.
Ia kenal baik dengan suster Susi, ia suster Reyhan, kemarin-kemarin di ganti Mika karena Susi sedang ada urusan.
Suster Susi
Selamat pagi suster
Aduh pagi bumil
Suster hari ini ada jadwal apa?
Kosong bumil, kenapa?
Yah padahal pengen ke RS
Nanti jam 10 kan dokter Rey
KesiniOke deh, selamat bekerja
Suster
ESTÀS LLEGINT
Surga yang terbagi [Completed]
Relat curtAwal pengetikan: 20 Desember 2021 Publikasi: 1 Januari 2022 End: 15 Juni 2022 Jangan terfokus pada beberapa tags yang saya pasang, disini saya cuma menggambarkan kehidupan after akad. Aku fikir kapal ku ini benar-benar di kendalikan oleh seorang nah...