Part 24 || Game

925 54 0
                                    

Jika waktu bisa berhenti sebentar sajaAku ingin waktu berhenti saat ini juga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika waktu bisa berhenti sebentar saja
Aku ingin waktu berhenti saat ini juga

...

Melda dan Reyhan sudah berada di atas kasur di dalam kamar nya, dengan di temani satu cup bedak bayi.

"Mulai yaa" Ucap Reyhan.

"Aduh deg deg an" Jawab Melda dengan nada antusias.

"Ini pertanyaan untuk anak-anak jadi gampang"

"Yang susah dong" Tantang Melda.

"Ih yang gampang dulu sekalian ngajarin anak kita"

"Emang udah bisa denger ya mas?"

"Gak paham"

"Sama" Melda dan Reyhan tergelak bersama, walaupun hanya dengan kekonyolan yang mereka ciptakan sendiri.

"Siapa wanita yang di sebut dalam Al-Qur'an" Tanya Reyhan memulai permainan mereka.

"Ahh ini mah gampang, jawab nak abi mu nungguin" Ucap Melda pada perut nya.

"Apa jawabaan nya?"

"Tentu saja Maryam" Melda menaik turun kan alis nya dan tersenyum menang.

"Okey, dalam Al-Qur'an ada sepenggal ayat yang di tandai warna merah, bagaimana bunyinya?"

"WALYATALATTAF" Jawab Melda dengan keras dan lantang.

"Heh stt, pelan pelan udah malem" Reyhan memberi kode pada Melda untuk sedikit memelan kan suaranya.

"Ihihihi oke oke" Melda mengacungkan jempolnya pada Reyhan.

"Itu di surah apa, ayat berapa?" Sambung Reyhan.

"Apanya?"

"Astagfirullah, itu ayat yang kamu sebut tadii" Reyhan mencubit pelan pipi istrinya.

"Ohh anu, emm surat Al Kahfi ayat 19" Jawab Melda ragu-ragu.

"Kok ragu?"

"Yakin ini, bener itu" Timpal Melda membulatkan jawaban nya.

"Hafal Al kahfi??" Tanya Reyhan.

"Sedikit" Melda tersenyum memperlihatkan jajaran giginya yang putih, bersih, dan rapi.

"Sejarah nya apa?"

"Sejarahnya, ketika Utsman bin Affan RA terbunuh, tetesan darahnya mengenai musab Al Quran tepat pada tulisan WALYATALATTAF"

"Pinter banget anak abi" Reyhan mendekatkan wajah nya pada perut Melda.

"Ih orang yang jawab umi nya" Sinis Melda.

"Oh umi nya, masyaallah" Reyhan mengangkat kepalanya mensejajarkan wajah nya dengan wajah Melda, dan mencium kening Melda sekilas.

"Lanjut yaa" Ucap Reyhan.

"Aku pengen susu coklat dulu mas" Balas Melda.

"Aku ke bawah dulu buat susu coklat, bentar yaa" Melda ingin beranjak dari kasur, namun Reyhan sudah duluan turun dari kasur.

"Biar mas yang buatin, tuan putri disini dulu yaa" Reyhan menepuk-nepuk pelan kepala Melda dan di balas acungan jempol oleh Melda.

Selagi menunggu Reyhan kembali dari dapur, Melda merebahkan tubuh nya dan meraih ponsel yang ada di atas nakas.

Melda masuk dalam instagram, banyak sekali dm yang masuk, namun mata Melda terfokus pada satu akun, Melda tergerak untuk membuka isi dm dari akun anon tersebut.

Kamu cukup serakah, jadi aku meminta izin untuk mengambil sedikit kebahagiaan mu.

Melda mencoba untuk mencari tau siapa dia, namun sial nya akun itu di private, bahkan ia tak memiliki satu pun pengikut.

"Ini akun baru, sengaja di buat untuk ini, oke oke" Melda menarik nafas nya dalam-dalam dan berusaha tenang.

"Sayang ini susunya" Reyhan menyodorkan susu coklat itu pada Melda.

"Makasi mas" Melda meminum nya dengan cara yang Reyhan ajarkan, lebih tepat nya itu sebuah kesunahan, 3 kali tegukan, 3 kali bismillah, 3 kali alhamdulillah.

"Hei are u okey?" Tanya Reyhan yang melihat mata Melda seperti menyembunyikan sesuatu.

"I'm oke mas, eh lanjut lagi yukk tebak-tebakan nyaa" Ajak Melda yang mulai antusias kembali.

"Kecanduan ini ceritanya"

"Iya ih, kenapa gak dari dulu aja kita buat permainan kayak gini" Ujar Melda heran.

"Geser yang" Titah Reyhan pada Melda, Melda menggeser tubuh nya pada kasur sebelah kiri.

"Mau lanjut tebak-tebak an atau mas dongengin" Tanya Reyhan.

"Dongeng nya apa dulu?"

"Kisah cinta Fatimah dan Ali??"

"Oke setuju"

"Ya udah tiduran" Titah Reyhan, Melda menata bantal nya dan tidur, meskipun ada bantal yang sudah ia tata rapi, namun lengan Reyhan nampak lebih nyaman.

Reyhan memposisikan tubuh nya senyaman mungkin, tentu dengan memeluk Melda.

"Cinta dalam diam" Ucap Reyhan memulai ceritanya.

"Cinta dalam diam adallah cinta nya orang-orang sholeh, cinta nya orang-orang yang berserah kepada Allah, berharap kepada Allah"

"Cinta dalam diam adallah cinta yang di awali karena Allah, lalu ia sampai di puncak nya bersama dengan ridho Allah" Ucap Reyhan sambil terus mengusap-usap pelan kepala Melda.

"Cinta dalam diam adallah cinta yang penuh dengan doa, rasa haru, bersahaja dan air mata kebahagiaan"

"Cinta dalam diam adallah cintanya Fatimah dengan Ali"

"Cara Ali mencintai Fatimah sangatt indah"

"Ketika suatu hari, Ali melihat Fatimah membersihkan luka dan kotoran di baju nabi, setelah baginda di lempari oleh orang-orang yang membencinya" Reyhan merasakan lengan nya semakin berat, menandakan bahwa bayi besar nya ini mulai terlelap.

"Betapa penyayang nya Fatimah, betapa penuh cintanya Fatimah, betapa mulianya Fatimah" Reyhan melanjutkan ceritanya sambil membayangkan pertama kalinya ia melihat Melda di Amsterdam, dengan senyum manis dan sapaan ramah pada setiap wanita di kampusnya, pandai, sopan, baik, itulah kesan pertama yang Reyhan rasakan pada diri Melda.

"Sejak hari itu dengan diam-diam Ali menyimpan rasa pada Fatimah, diam-diam Ali menaruh hati pada Fatimah"

"Tapi" Ucapan Reyhan tergantung kala dirinya mendengar dengkuran halur dari istrinya.

Reyhan menyudahi cerianya dan mencium sekilas pelipis Melda.

Ia menarik selimutnya untuk menyelimuti mereka berdua, Reyhan ikut terlelap dengan tangan nya yang lumayan pegal dan kesemutan.











Eaaa ceritanya gantung
Ini dari ustadz hanan attaki, aku denger dimana ya lupa, pokoknya ini dari beliau intinya.

Mau tau kelanjutannya??
Kapan-kapan dan di part yang akan datang akan aku lanjutkan, insyaallahh

Kalau tebak-tebak an di atas ada yang salah, mohon di benarkan yaa, maaf wkwkw

Tripel update nihhhhh:v

Surga yang terbagi [Completed]Where stories live. Discover now