Part 46 || Pemerkosaan

1.1K 46 1
                                    

Semesta punya hukum alamDan itu pasti

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Semesta punya hukum alam
Dan itu pasti.

_


Tengah malam sekitar pukul 01.00 WIB ponsel Reyhan terus terusan berdering, Reyhan yang merasa terusik segera menjauh dari Melda dan mengangkat telfon.

Disana tertera nama Sandra, gadis yang ia sukai selama beberapa tahun, dengan ragu Reyhan mengangkat telfon Sandra.

Namun bukannya suara Sandra, Reyhan justru mendengar suara yang bersaut-sautan.

"Mau telefon siapa cantik"

"Gadis cantik kayak kamu kok pulang malam sendirian"

"Saya pulang dari pengajian, lepaskan sayaa!!!!" Teriakan Sandra terdengar sedikit bergetar.

"Aku sangat penasaran terhadap tubuh yang kamu tutupi rok panjang itu" Suara kekehan dua orang laki-laki itu bersahut-sahutan bersamaan dengan suara tangis Sandra.

"Gakk, kalian mau apa saya punya uang, ambil uang saya ambil semuanya, ambil mobil sayaaa yang di depan gang sepi ini, saya tidak akan perkarakan ke hukum tapi tolong jangan sentuh sayaaa" Rangekan Sandra benar-benar mengiris hati Reyhan, gadis ini memang terjaga, setau Reyhan ia sama seperti Melda, tak mau bersentuhan dengan yang bukan mahram.

"JANGAN MENDEKATT, JANGAN,  BUNUH SAJA SAYAAA"

Tanpa berfikir panjang, Reyhan segera mengambil kunci mobilnya, mencari titik lokasi ponsel Sandra yang rupanya tak jauh dari kota Reyhan.

"Jaga dia Yaallah" Racau Reyhan.

Reyhan terus menelfon ulang Sandra, namun benar-benar tidak ada jawaban.

Sampai akhirnya Reyhan melihat mobil putih milik Sandra yang terparkir di depan bangunan tua yang sangat gelap.

Reyhan melihat sekitar apakah aman jika dirinya masuk seorang diri, ia memanfaatkan senter di ponselnya, rumah ini sangat sepi, namun semakin Reyhan masuk ke dalam, semakin terdengar jelas suara rintihan seseorang.

Reyhan membuka pintu yang menghubungkan antara ruang tamu dan dapur, disana ada seorang gadis dengan baju yang sudah robek tak beraturan, dan hijab panjang yang tegeletak jauh dari gadis itu.

"Astaghfirullah" Reyhan memungut hijab gadis itu dan menutupi rambut cantik yang selalu ia tutupi.

Gamis Sandra robek sepaha, lenganya sudah tercabik-cabik tidak karuan, Reyhan segera melepas jaketnya dan menutupi paha Sandra.

"Aku mau mati aja Han" Lirih Sandra.

"Aku kotor"

"Mahkota aku"

"Aku bencii diri aku sendiri"

"Aku kurang tertutup dalam berpakaian sehingga masih menimbulkan syahwat seorang laki-laki, aku benciii"

"Maaf San, aku telat nolongin kamu" Ucap Reyhan, ia ikut merasakan sakit yang Sandra rasakan, ia paham sesuatu yang ia jaga dari kecil, harus terenggut dengan oleh laki-laki bejatt.

"Mereka yang salah, tak pernah menjaga pandangan nya pada seorang wanita" Ucap Reyhan mencoba menenangkan Sandra.

Ia bingung, apa ia harus menggendong Sandra untuk ia antarkan pulang, atau menelfon siapa.

Sandra diam seribu bahasa, sorot mata marah, tak berdaya dan putus asa sangat terlihat di tengah kegelapan.

"Aku anterin kamu pulang" Ucap Reyhan.

Reyhan menurunkan gulungan kaos panjangnya "Maaf" Ucap Reyhan sebelum ia mengendong Sandra untuk ia antar pulang.

Setidaknya ia tak bersentuhan dengan kulit Sandra, Sandra masih diam, ekspresi nya datar, namun lelehan bening terus menetes dari mata Sandra.

Reyhan segera melajukan mobilnya ke Bandung, ia tak tau pasti bagaimana Sandra bisa di Jakarta.

Reyhan terus-terusan beristighfar dalam hatinya, entah sudah berapa ratus Reyhan tak menghitung nya.

"Tunggu disini" Reyhan turun di sebuah supermarket yang buka 24jam, ia membeli teh hangat yang tersedia disana.

Ia segera masuk kembali ke dalam mobil, takut jika Sandra nekat dan keluar dari mobil untuk mengakhiri hidupnya.

"Minum dulu" Reyhan menyodorkan segelas teh hangat untuk Sandra, namun tak ada respon dari Sandra, sama sekali tidak ada.

"San" Panggil Reyhan.

Sandra hanya menggeleng pelan, ia enggan mengeluarkan suaranya lagi, yang ada di dikiranya sekarang hanyalah, ia sudah tidak ada tujuan hidup.

Reyhan menghembuskan nafasnya, entah bagaimana cara dia menyikapi kejadian ini.

Jakarta-Bandung  bagi Reyhan adalah tempat yang cukup dekat, karena ia sering wara wiri Jakarta-Bandung, Bandung-Jakarta.













Mau minta maaf dulu ahh
Maaf ya jarang up, ini ceritanya author lagi kerja🤣

Ada feellnya atau enggak si di part ini, kek susah definisiin yang benar-benar hancurr gitu ehehe

Minta Krisan nya dong dari kalian

Babayy, selamat malam, ketemu lagi kapan² di next part wkwkwk

Surga yang terbagi [Completed]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant