Part 29 || Kehangatan

978 52 6
                                    

Di jalan buntu sekalipun, kalau Allah mau kamu melewatinya pasti di kasih jalan

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Di jalan buntu sekalipun, kalau Allah mau kamu melewatinya pasti di kasih jalan.

-Julianmj

_

Reyhan memijat pelipisnya pelan, ia akhir-akhir ini tak bisa fokus dengan pasien nya, berita gila itu benar-benar membuat pikiran dia kacau.

Reyhan bangkit dari kursi nya, membereskan meja nya dan keluar dengan masker yang bertengger di wajah tampan nya.

Iyaa, para wartawan yang sedang berlomba lomba untuk meluncurkan berita paling menarik di stasiun tv yang menampung mereka, sedang berkeliaran di sekitar area jalan Rumah Sakit.

Bahkan Reyhan sampai mengganti mobil nya agar tidak terlacak oleh para wartawan.

Reyhan merasakan kepalanya berkedut, semua terjadi begitu saja, tanpa aba-aba dan tanpa jeda semua nya beruntun seakan sedang berdesak desak an ingin keluar lebih dulu.

"Assalamualaikum" Reyhan masuk ke dalam rumah yang menjadi tempat untuk melepas penat nya.

"Waallaikumsallam" Melda tersenyum sekilas ke arah Reyhan, ia mencium punggung tangan suaminya dan meraih jas warna putih di lengan kiri Reyhan.

"Cantik banget istri aku" Puji Reyhan yang melihat Melda nampak sangat cantik malam ini.

"Masakk" Melda terkekeh pelan, ia bahkan tak memoleskan apapun di wajah nya.

"Makan atau mandi dulu mas?" Tanya Melda yang melihat Reyhan masih sibuk memandang wajah nya.

"Mas ish, jangan di lihatin teruss" Wajah Melda sedikit memerah, hanya perkara di tatap saja sudah mampu membuat Melda malu.

"Makan ajaa" Reyhan terkekeh melihat istrinya yang kelihatan salah tingkah.

"Ya udah Melda siapin dulu" Belum sempat Melda berbalik, Reyhan sudah menyergap tubuh mungil Melda.

"Bertahan lebih keras lagi ya Mel" Pinta Reyhan, ia tau betapa lelah nya mereka dengan berita di luar sana.

Benar kata seseorang, jika menutup telinga dari omongan orang itu lebih baik, dari pada menutup mulut mereka satu-satu.

"Aku akan terus bertahan mas, sampai semua keadaan kembali membaik" Melda membalas pelukan hangat dari Reyhan.

"Maaf dan terimakasih"

Melda melepas pelukan nya, ia tersenyum manis sangat manis, hingga membuat Reyhan lagi dan lagi jatuh hati pada pemilik senyuman paling manis dari kota Amsterdam.

"Ayo katanya mau makan, Melda buatin tea or coffe?" Tawar Melda.

"Coffe"

"Ya udah ayo, ih malah bengong" Melda menarik pelan tangan Reyhan menuju ke meja makan.

Surga yang terbagi [Completed]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz