Part 12 || Terbelenggu

1.2K 75 0
                                    

Tidak ada satupun orang yang boleh menyakiti perempuan sayaBahkan saya sendiri tidak memiliki hak untuk itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak ada satupun orang yang boleh menyakiti perempuan saya
Bahkan saya sendiri tidak memiliki hak untuk itu

-Maspacar

...

Oke jelasin sekarang, itu maksutnya bukan quotes dari pacar saya ya, tapi emang nama akun si pemilik quotes di atas itu mas pacar wkwk.

Gak penting juga tp gapapa lah.

_

Pagi ini Reyhan tidak ada jadwal ke rumah sakit, Melda dan Reyhan terlelap lagi setelah sholat subuh, entah angin dari mana yang membuat mata mereka ingin terpejam lagi.

Melda meraba meja yang ada di sebelah nya untuk mengambil handphone milik nya.

Mata Melda membulat sempurna kala melihat jam menunjukan pukul 08.00 WIB.

"Astagfirullah" Ucap Melda yang langsung kelabakan hingga membuat laki-laki di samping nya ikut terbangun.

"Sayang kenapa sih" Tanya Reyhan yang masih ingin melanjutkan tidur nya.

Melda menepuk jidat nya, bisa-bisa setelah bertahun-tahun ia masih bisa lupa bahwa ia tidak lagi tidur sendiri.

"Gak papa, mas tidur lagi aja" Ucap Melda yang sangat menenangkan menurut Reyhan.

Melda beranjak dari kamar nya, menyusul Mbok Sinar yang datang setiap pagi dan pulang ketika sore, entah si mbok enggan di suruh tinggal disana, hanya pada saat Melda dan Reyhan pergi liburan saja mbok Sinar menginap disana.

"Pagi mbok" Sapa Melda.

"Pagi ibu, tumben ibu baru bangun" Tanya mbok Sinar yang heran, tidak biasanya majikan nya itu bangun sesiang ini.

"Ehehe lagi kecapean mbok" Jawab Melda kikuk, tidak mungkin kan dirinya menjelaskan apa yang terjadi semalam.

"Oo nggh ibuk, ibuk tadi ada tukang mie ayam di depan, kata ibu kemarin kalau ada di suruh berhentiin gitu, jadi mbok beliin" Jelas mbok Sinar.

"Wahh mana mbok, aduh enak banget ini pastii" Jawab Amel girang.

"Sebentar bu, biar mbok ambilin" Mbok Sinar kembali ke dapur, menghangat kan mie ayam yang sudah ia beli dari tadi.

"Monggo bu, mie ayam tanpa saus kecap, pakai sambel banyak, mie nya sedikit sayur nya banyak, ayam nya banyakk" Jelas mbok Sinar yang sudah paham betul bagaimana selera Melda.

"Ahh mbok Sinar emang terbaikk, makasih ya mbok" Mata Melda berbinar melihat mie ayam yang lebih banyak ayam nya daripada mie nya.

Melda membawa mangkuk mie ayam nya di depan TV yang memiliki kursi santai.

Ia menghidupkan TV melihat beberapa flim yang ia suka.

Di lain sisi Renata sudah terbangun dari tadi, duduk melamun di kursi balkon.

"Kenapa kamu harus punya istri" Ucap Renata tiba-tiba.

Sepersekian detik ia tersadar apa yang baru saja ia ucapkan.

"Ngawurr loh kamu ini Taa" Renata menepuk pelan bibirnya.

Renata beranjak dari kursi nya, masuk ke dalam kamar mandi dan berdandan rapi.

Renata memandang jas putih yang Reyhan pinjam kan semalam, Renata memilih pakaian yang pantas untuknya.

Entah lah ada banyak baju di lemari kamar hotel, ada seamplop uang yang jumlah nya lumayan untuk ia hidup selama 1 bulan.

Renata segera keluar untuk mencari sebuah pekerjaan yang layak ia dapatkan, bagaimana pun juga ia harus mengumpulkan biaya untuk kelahiran anak nya.

"Maaf ya nak, yang semalam bantuin mamah gak bisa jadi ayah kamu" Renata terkekeh pelan, entah apa yang merasukinya hingga tiba-tiba ia berkata demikian.











Ih ide nya makin dikit masak gemesin deh
Aku nanti up nya rajin kok Insyaallah yaa.

Kunjungi juga ig aku, nanti akan ada info kalau misal aku telat update atau spoiler up selanjutnya cmiiw.

halcyon_xy

Surga yang terbagi [Completed]Where stories live. Discover now