Part 62 || Penjelasan

1.2K 72 11
                                    

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।


Semesta yang terus memihak mu

...


Melda diam menunggu Reyhan angkat bicara, alasan apa yang akan dia pakai hari ini.

Melda tidak menemukan apa-apa di komplek tadi, makanya ia menerima penjelasan dari Reyhan.

"Kemarin waktu perjalanan pulang aku nabrak nenek-nenek yang" Ucap Reyhan mulai menjelaskan.

"Innalilahi, terus?"

"Terus mas bawa ke puskesmas terdekat, dan nenek nya harus di operasi"

"Dan keluarga nya jelas marah sama mas, sampai mas mau di seret ke polisi, tapi setelah mas urus segala biaya dan akhirnya si nenek udah sadar aku baru di perbolehkan pulang" Raut wajah Reyhan benar-benar sangat bisa di percaya.

"Kenapa gak cerita sama aku?"

"Aku takut kamu kefikiran yang"

"Ihhh gak gini caranya, aku gak suka di bohongi mas"

"Sekali lagi mas minta maaf ya"

Melda hanya mengangguk pasrah, tak ada cara lain untuk saat ini selain percaya pada Reyhan.

Bukankah kalian tau bahwa kepercayaan itu sama seperti kaca, Melda sudah di bohongi satu kali, dengan cerita karangan Reyhan waktu di desa.

Dan sekarang entah penjelasan ini benar adanya, atau hanya untuk tameng kebohongan yang lain, entahlah Melda belum tau pasti.

"Kamu masih marah?" Tanya Reyhan.

"Enggak"

"Maaf ya"

"Iya gak apa-apa"

Kaki Reyhan gemetar, meskipun ekspresi nya tenang namun kaki nya tidak bisa bohong.

Ini baru kebohongan kecil yang sudah tercium oleh Melda, bagaimana jika kebohongan utama yang Melda ketahui, apakah Melda masih bisa mengulas senyuman seperti ini di hadapannya.

"Tadi kamu mau ke Amsterdam?" Tanya Reyhan lagi.

"Iya"

"Konsultasi ke Jenika dulu ya, boleh apa enggak gitu" Reyhan membelai pelan tengkuk belakang Melda.

"Gak usah mas, gak perlu" Jawab Melda.

"Gak papa, ayo kita konsultasi dulu ya" Bujuk Reyhan, akhirnya Melda mengiyakan apa kata Reyhan.

"Anak Abi mau jalan-jalan ya ke rumah eyang?" Ucap Reyhan sambil membelai pelan perut Melda.

"Iya nih Abi, pengen makan masakan eyang" Jawab Melda sambil terkekeh pelan.

"Ehh" Ucap Melda dan Reyhan bersamaan, karena anaknya yang di dalam kandungan merespon dengan beberapa tendangan.

"Aww heh, aktif banget sii" Melda sampai merasakan sedikit nyeri karena tendangan dari anaknya.

"Perut kamu benjol yang" Reyhan terkekeh karena perut bulat Melda menjadi benjol karena pergerakan dari anaknya.

"Aduhh nyeri mas" Keluh Melda.

"Yang mana sayang?"

"Ini" Melda menyentuh bagian samping perutnya.

Reyhan dengan cekatan segera mengelus elus pelan perut Melda, supaya rasa nyerinya sedikit hilang.

"Masih nyeri?"

"Udah enggak"

Melda menatap sejajaran gerobak yang berada di pinggi jalan.

Reyhan tersenyum sekilas melihat Melda "Pengen apa sayang?" Tanya Reyhan.

"Pengen itu" Melda menunjuk gerobak dengan tulisan jasuke dari dalam mobil.

"Oke, mas beliin kamu di dalam aja ya" Melda hanya mengangguk menuruti apa kata Reyhan.

Tak lama Reyhan membawa satu cup jasuke untuk Melda.

"Ini sayang"

"Makasi mas"

Reyhan melanjutkan perjalanan untuk pulang, melihat Melda yang sudah tenang ia juga menjadi jauh lebih tenang.

"Sayang" Panggil Reyhan.

"Hm, apa?" Melda menengok ke arah Reyhan dengan sendok kecil yang masih menancap di bibirnya, jujur itu sangat menggemaskan.

Reyhan tertawa melihat ekspresi Melda.

"Ihhh kenapa" Gerutu Melda.

Bukanya menjelaskan Reyhan justru semakin tertawa.

"Melda aneh ya, enggak deh perasaan" Melda menurunkan kaca yang ada di atasnya.

"Ih orang cantik gini kok" Ucap Melda percaya diri.

"Istri aku emang cantik kan"

"Iya dong"

Melda melanjutkan makanya, di ujung bibirnya ada susu yang menempel di sana.

Reyhan membersihkan dengan ibu jarinya dan memasukan ibu jarinya ke dalam bibirnya.

"Ih jorok" Ucap Melda.

"Mau nyobain doang" Elak Reyhan.

"Nih Melda kasih, dikit aja ya" Melda menyodorkan sendok kecil berisi jagung penuh.

Reyhan mengunyah dan merasakan kenikmatan jagung itu dengan serius.

"Enak kan?"

"Enakan yang di bibir kamu tadi yang" Jelas Reyhan.

"Ihh mesum" Gerutu Melda.

"Mesum sama istri sendiri" Elak Reyhan.

"Nyebelin" Melda memukul pelan lengan Reyhan.

"Yang nanti malam ya" Goda Reyhan.

"Ngapain?"

"Masak gak tau si cantik" Reyhan mencolek dagu Melda.

Melda membulatkan matanya "Ih ihh hiiiiiii mass" Gerutu Melda.

Sekilas Melda lupa kesalahan Reyhan, Reyhan memang pandai mencairkan suasana, apalagi merubah suasana yang tadinya tidak enak menjadi sangat nyaman.
















Udah ah up dua dulu yaw
Kalian semua jaga kesehatan, jangan lupa minum air putih, papayy🧚

Surga yang terbagi [Completed]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें