27: Bagaimana Bisa?

99 14 2
                                    


































Trigger Warning:

This chapter containes sensitive issues such as cursing, traumatic experience, and violence.

Jadilah pembaca yang bijak.



































≈≈≈

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

≈≈≈

"Tes DNA?" tanya Arsel terheran-heran setelah Joice menjelaskan sudut pandang Allen dan apa yang akan mereka lakukan setelahnya. "Why did you not tell me about this earlier?"

"Ya, mau bilang gimana?" tanya Joice. "Baru denger namanya Allen aja kamu udah marah duluan."

"Well, yes. But... kalo kamu bikin rencana begini, nggak mungkin bisa kamu lakuin sendirian, kan?" balas Arsel. "Harusnya kamu bilang ke aku dulu."

"Kamu waktu itu aku ajak ke rumah Kak Biru juga nggak mau, kan?" balas Joice. "Padahal hari itu aku mau bahas tentang ini."

"Terus, kamu di sana bahas apa aja kemarin?" tanya Arsel.

"Kak Biru sama Ibu nyeritain semuanya ke aku. Dari situ aku kepikiran buat bikin rencana ini," jelas Joice.

"Siapa aja yang udah tau tentang ini?" tanya Arsel. "I mean, rencana kamu tentang tes DNA."

"Aku sama Allen," jawab Joice.

"Kak Biru?"

"Belum."

Arsel menepuk dahinya. "Kamu bikin rencana buat Kak Biru, tapi orangnya sendiri nggak kamu kasih tau?" tanya Arsel.

"Aku masih nyari waktu yang tepat, dan aku sengaja bilang ke Allen dulu karena dia susah dihubungin sekarang. Aku maunya semua udah siap dan tinggal dijalanin aja waktu aku bilang ke Kak Biru," jelas Joice panjang lebar.

"Jadi, sekarang semua udah siap apa belum?" tanya Arsel.

"Aku masih nyari tempat buat ngelakuin tesnya," kata Joice.

"Di Malang nggak ada?"

Joice menggeleng. "Aku tadi udah nyari di sekolah, tapi belum ketemu," jawabnya.

Arsel tampak berpikir sejenak.

"Wait, why don't we just buy a private test kit?" tanya Arsel. "Di internet ada banyak kok. Kita tinggal ikutin instruksinya, we send back our samples, and the lab will do the rest of the job. Kita cuma harus nunggu hasil aja."

"Emang ada, ya?" Joice malah bertanya balik.

"Ada... kayanya," jawab Arsel tak yakin.

Joice mengangguk pelan. Lalu ia bertanya, "Jadi... kamu setuju apa nggak sama rencanaku?"

Laut di Utara: The Northern SeaWhere stories live. Discover now