15: Memulai dari Awal

99 23 10
                                    


































Trigger Warning:

This chapter contains sensitive content such as mentions of suicide, bullying, and depression.

Jadilah pembaca yang bijak.

































Jadilah pembaca yang bijak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

≈≈≈

Joice sedang duduk di kamar barunya malam itu. Kamarnya jadi satu dengan Arsel, hanya ranjang mereka saja yang terpisah dengan posisi berhadapan. Ruangan di rumah Arsel memang cukup besar, jadi kamar itu tidak terasa sempit bahkan dengan dua ranjang.

Joice jadi teringat akan masa kecilnya, saat ia masih berbagi kamar dengan sang kakak.

Duh, kenapa jadi mikirin Kakak lagi?

Gadis itu menggelengkan kepalanya. Ia pun beranjak dari tempat tidurnya, hendak mencari Arsel yang tadi keluar kamar tanpa alasan.

Namun belum selangkah Joice berjalan, gadis itu sudah kembali ke kamarnya sembari membawa satu kardus berisi pakaian Joice. Kedua orang tuanya juga mengikuti di belakangnya, dengan kardus berisi barang-barang keperluan dan buku sekolah Joice.

"Taruh sebelah sana aja, Ma!" kata Arsel.

Sementara itu Joice yang merasa tak enak pun berusaha membantu mereka, namun dirinya malah dilarang. "Kamu istirahat aja, Jo!" kata Arsel.

"Joice, kalau kamu butuh apa-apa, Tante sama Om ada di bawah, ya?" ucap ibunda Arsel.

"I-iya, Tante. Terima kasih banyak!"

"Nggak usah sungkan-sungkan lho," kata ayah Arsel.

"Just think about this place as your own place," timpal Arsel.

Joice mengangguk pelan. "Thanks... a lot," kata Joice.

"You're welcome."

"Arsel, Mama sama Papa keluar dulu, ya?" kata ibunya.

Arsel mengangguk. "Okay," katanya.

Setelah kedua orang itu keluar, Joice pun menata barang-barangnya dibantu oleh Arsel.

"Ini semua barangku dibawa ke sini?" tanya Joice.

"Nope. Kita aja perlu debat sama mama kamu biar kamu dibolehin tinggal di sini," kata Arsel.

"Mama?"

Arsel mengangguk. "Your mom loves you, even if your dad doesn't. Atleast kamu udah tau itu sekarang," katanya.

Laut di Utara: The Northern SeaWhere stories live. Discover now