Cantaka Danudirja tidak pernah mengira bahwa dirinya akan jatuh pada pesona seorang Jenaira Atmadja, gadis aneh dengan kepribadian ganda.
Jena di siang hari akan menjelma menjadi sosok murid teladan dengan sejuta prestasi sedangkan di malam hari pe...
Jenaira merasakan bahwa jantungnya berdetak lebih cepat kala kakinya mulai melangkah menuju stage. Hari ini adalah hari yang paling ditunggu karena merupakan hari dimana pengambilan nilai ujian praktek musik digelar.
Praktek musik minggu ini diselenggarakan di aula sekolah, yang mana kelas sebelumnya yaitu kelas XII digelar di ruang pertunjukan yang tentunya lebih kecil dari aula sekolah. Alhasil murid-murid kelas XI semakin berdebar, ditambah lagi praktek kali ini terbuka untuk siapapun warga sekolah yang ingin menonton.
Ketika gadis itu mulai memetik gitar, suasana yang gelap tiba-tiba berubah terang karena lampu yang menyorot Jena. Orang-orang mulai berteriak menyemangati gadis itu lalu bertepuk tangan, tepat setelah itu Jena mulai menyanyikan bait pertama dari lagu Best Part milik Daniel Caesar.
You don't know, babe When you hold me And kiss me slowly It's the sweetest thing And it don't change If I had it my way You would know that you are You're the coffee that I need in the morning You're my sunshine in the rain when it's pouring Won't you give yourself to me Give it all
Jena mendapati Taka tengah tersenyum diantara banyaknya penonton. Kehadiran laki-laki itu sukses membuat fokus gadis itu memudar, disisi lain Jena senang melihat kehadiran Taka namun dia juga cemas karena gadis itu tidak mau ada gosip lain lagi antara dirinya dan Taka. Terlebih kemarin Jihan sukses mendapati dirinya dan Taka sedang asik berdua.
I just wanna see I just wanna see how beautiful you are You know that I see it I know you're a star Where you go I follow No matter how far If life is a movie Oh you're the best part, oh oh oh You're the best part, oh oh oh Best part
Entah mengapa, setelah menyanyikan bagian reff jantung Jena berpacu lebih cepat. Apalagi ketika melihat Taka dengan senyum manisnya, Jena merasa hatinya meleleh.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Jen, sadar! Masa lo suka sama kak Taka sih?!!"
Jena kembali melanjutkan nyanyinya meski kini otaknya tidak lagi fokus. Thanks to Taka yang sudah sukses membuat otak dan hati Jena melemah.
Sebisa mungkin Jena mengatur fokus dirinya sendiri dengan beberapa kali memejamkan mata. Namun ketika matanya terpejam, ingatan tentang dirinya dan Taka malah muncul. Tentang bagaimana Taka memperlakukannya selama ini, bagaimana sabarnya Taka mengajarinya gitar, dan tentang bagaimana kedua mata Taka yang selalu memandang Jena dengan tatapan yang teduh.
Semua itu membuat Jena bingung, sebenarnya apa motif Taka melakukan ini semua? Apa jangan-jangan Taka menyukai Jena?
"Gak mungkin Jen, gak mungkin kak Taka suka sama lo!"
It's the sunrise And those brown eyes, yes You're the one that I desire When we wake up And then we make love It makes me feel so nice You're my water when I'm stuck in the desert You're the Tylenol I take when my head hurts You're the sunshine on my life I just wanna see how beautiful you are You know that I see it I know you're a star Where you go I follow No matter how far If life is a movie Then you're the best part, oh oh oh You're the best part, oh oh oh Best part
If you love me won't you say something If you love me won't you If you love me won't you say something If you love me won't you Love me, won't you aaaahh
Selesai bernyanyi, Jena melangkah ke depan stage lalu sedikit membungkuk. Matanya tak sengaja beradu pandang dengan mata Taka yang nampak tengah tersenyum bangga setelah melihat penampilannya barusan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kak, jangan senyum kayak gitu. Hati gue lemah."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
