Menarik

1.7K 342 6
                                    

Setelah mengetahui tempat yang akan teman-temannya datangi, Taka segera bergegas memakai jaket dan helmet fullfacenya kemudian pergi dengan menunggangi motor Kawasaki KLX 150 berwarna hitam yang sudah menemaninya sejak kelas 10

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Setelah mengetahui tempat yang akan teman-temannya datangi, Taka segera bergegas memakai jaket dan helmet fullfacenya kemudian pergi dengan menunggangi motor Kawasaki KLX 150 berwarna hitam yang sudah menemaninya sejak kelas 10.

Rencananya hari ini Taka dan teman-temannya akan nongkrong di sebuah warkop, katanya sih di samping sekolahnya tapi laki-laki itu gak tahu pasti letaknya dimana. Menurut informasi yang di dapat dari Januar Kalandra alias Jeka, sepupunya yang lebih muda satu tahu dari Taka, pemilik warkop ini adalah alumni INEHS yang cukup berpengaruh. Taka jadi yakin jika ke depannya warkop tersebut akan menjadi basecamp murid-murid dari sekolahnya.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit, Taka akhirnya sampai. Laki-laki itu melepaskan jaket jeans yang ia pakai lalu merapihkan rambutnya sebentar, kemudian masuk lalu mencari keberadaan teman-temannya. Beberapa pasang mata langsung menatap kedatangan Taka, ya siapa yang tidak terdistraksi jika melihat pesona Taka.

Laki-laki itu memilih acuh lalu terus berjalan mencari teman-temannya dengan sesekali memperhatikan sekeliling warkop ini yang malam ini suasananya cukup ramai untuk ukuran warkop yang baru. Tuhkan! Benar apa kata Taka, baru beberapa langkah ia masuk, sudah terlihat jelas banyak anak INEHS yang nongkrong disini. Jujur sih, Taka juga kagum dengan design warkop ini. Vibesnya hampir seperti aesthetic cafe yang lagi ngehits.

"Taka, sini!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Taka, sini!"

Taka menoleh ketika sebuah suara meneriaki namanya, dilihatnya Naya sedang tersenyum sambil melambaikan tangannya, dengan cepat Taka segera bergegas ke arah teman-temannya yang duduk di ujung dekat pintu masuk.

"Lama banget lo, gue udah lumutan nunggunya," cibir Jimy.

Taka mendudukan dirinya di samping Jeka, tidak menggubris cibiran Jimy. Laki-laki itu mengeluarkan ponsel dari sakunya kemudian mengajak Jeka melakukan kebiasaan mereka yaitu bermain games.

Sama seperti Naya, Jimy pun sudah berteman dengan Taka sejak SMP. Meskipun di SMA ini mereka berada di kelas dan jurusan yang berbeda, mereka tetap selalu bersama. Naya yang merupakan murid 12 IPS 2 yang mana letak kelasnya di lantai 2 gedung kelas 12, sering menemui Taka dan Jimy yang berada di kelas 12 IPA 1 di lantai 3, sementara Jeka yang notabennya lebih muda 1 tahun dari mereka berada di kelas 11 IPS 3 yang letaknya ada di gedung sebrang lantai 2.

Beberapa kali mereka sempat diterpa rumor bahwa diantara mereka ada yang cinlok dengan Naya. Padahal, mereka sama sekali tidak memendam perasaan satu sama lain, yang ada saling menajiskan karena memang sudah mengenal sifat aslinya. Bahkan mereka kerap kali lupa kalau Naya merupakan seorang perempuan karena seringnya bergaul dengan mereka, ditambah lagi kelakuan Naya yang kadang menyeleneh dan tidak mencerminkan seorang perempuan.

"Nay, gimana? Udah lo sampein?" tanya Jimy pada Naya.

Ditanya begitu, Naya jadi mendelik. "Ogah! Lo tuh emang brengsek ya! Gue gak mau lagi jodohin temen gue sama lo!"

Jimy merengut. "Kali ini gue serius, Nay!"

"Halah, serius matamu!" sindir Jeka. "Mending lo kasih gue aja, Nay. Lumayan buat cadangan."

Naya merotasikan matanya merasa jengah dengan kedua temannya itu. "Begini ya konco-konco brengsekku, lo pikir cewek itu apaan hah? Pake cadangan segala, lo kira gas LPG? yang ginian nih buat gue makin males ngenalin temen-temen gue. Mending gue kasih Taka aja deh," ujarnya.

"Yeu, si Taka gak doyan cewek. Kali ini gue serius Nay, ayok lah bantuin gue. Lo tau sendiri kan Shella itu fansnya banyak, jadi harapan gue cuman lo doang, Nay."

"Ya lo usaha sendiri lah! Samperin orangnya sono!"

"Itu namanya gue bunuh diri!"

"Ya resiko dong! Lagian tinggal chat doang apa susahnya sih! Linenya juga ada tuh di grup OSIS."

"Yaudah, gue minta tolong Jena aja."

"Sono, kalau berani."

Taka yang tengah fokus pada gamesnya seketika terdiam, fokusnya langsung buyar karena mendengar nama Jena. Ingatannya melayang mengingat kejadian yang ada di ruang OSIS tempo lalu. Sial, wajahnya memanas seketika dan rasa malu itu muncul lagi.

"Woy bang, maju! Lo ngapain diem disitu?" seru Jeka.

Taka menoleh kaget. "Eh?! iya, Ah sialan kalah!"

"Gue bilang juga apa, maju! Lo kenapa sih?! Gak biasanya banget?"

Kenapa? Gue juga gatau gue kenapa....

"Yaudahlah, gue lagi gak mood main," kata Taka dengan nada lesu.

Setelah kalah dari Jeka yang mana hal yang belum pernah terjadi, Taka menelungkupkan kepalanya di atas meja. Entah kenapa moodnya tak karuan.  Memang ketika kita tiba-tiba mengingat momen cringe yang kita lakukan, seketika rasanya ingin menghilang saja dari muka bumi.

Bentar, lo kenapa sih Taka?! Cuman Jena doang yang denger, kenapa lo sestress ini sih? Bisanya juga lempeng-lempeng aja!

Laki-laki itu mendengus lalu kembali duduk dengan tegak, tanganya terulur mengambil kentang goreng Naya yang ada di depannya. Matanya bergerak menelusuri tiap sudut warkop ini hingga netra Taka tak sengaja menangkap seorang perempuan yang ada di sebrang warkop sedang membantu Nenek tua menyebrang jalan.

Itu Jena, gadis yang baru saja mengganggu pikirannya.

Gadis itu tersenyum riang sambil menuntut sang nenek menyebrang jalan yang malam ini cukup ramai. Setelah sampai di sebrang, nenek itu membungkuk sedikit lalu menyentuh pelan bahu Jena sebagai tanda terimakasih.

Setelah kepergian nenek tadi Jena segera melesat masuk ke dalam warkop. Taka yang melihat itu tersenyum. Memang benar ya, cangkang Jena yang galak tidak menjamin kalau prilaku gadis itu juga buruk. Dan hal itu sukses membuat Taka ingin tahu lebih jauh tentang perempuan itu.


Ternyata, Jena baik juga ya.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
E T H E R E A L  ✅Where stories live. Discover now