E T H E R E A L ✅

Tatapan

"Oci! Lo bisa diem gak sih?"

Yang ditegur hanya mendengus lalu kembali mengalunkan lagu Adele—Easy on me, yang akhir-akhir sering diputar dimana-mana.

"Itu anak kenapa sih?"

Jena tertawa melihat wajah Jihan yang nampak kesal karena Rosi tidak menggubris tegurannya.

"Orang lagi jatuh cinta emang kadang sengklek otaknya, Ji," timpal Liyra

Mendengar teman-temannya yang terus berbicara, Rosie merotasikan matanya. "Berisik deh, gue lagi latihan buat cover lagu kesukaan kak Taka."

"Ini di kantin geblek! Kalau mau latihan sana di studio!"

"Lo kenapa sih, Ji? PMS ya? Marah-marah mulu."

"Bukan PMS, gue bosen banget dari kemaren lo nyanyi itu mulu nonstop, syukur-syukur di notice, kalau gak?"

"Kali ini gue yakin pasti kak Taka notice gue, liat aja nanti!"

"Woy udah dong, ini kenapa pada ribut," kata Jena mencoba melerai Rosie dan Jihan.

Keempat perempuan itu tidak sadar bahwa mereka sudah menjadi tontonan satu kantin. Ya bagaimana tidak, sedari tadi mereka berisik sekali. Ditambah lagi keempat perempuan itu dikenal sebagai murid-murid yang cukup eksis di sekolah.

Yang pertama ada Jihan Arsyana, si cantik dari kelas 11 IPA 2 yang menjabat sebagai sekertaris 2 OSIS dan juga anggota eskul Teater. Selain karena wajah yang menawan, Jihan juga dikenal sebagai murid kesayangan kepala sekolah karena selalu berhasil membawa piala lewat kepiawaian actingnya.

Selanjutnya ada Jena Atmadja, gadis berwajah unik seperti kucing dengan tinggi semampai. Sama seperti Jihan, mereka berempat berasal dari kelas yang sama yaitu 11 IPA 2. Saat ini Jena menjabat sebagai anggota Sekbid 2 OSIS dan juga anggota club bahasa. Jena juga sering kali menjuarai berbagai macam perlombaan seperti, olimpiade debat bahasa Inggris, lomba pidato dalam bahasa Prancis, dan masih banyak lagi. Gadis itu juga konon katanya di gadang-gadang sebagai pengganti kak Jauzan— ketua OSIS INEHS saat ini, bahkan Jauzan sendiri berbicara jika yang pantas menggantikam dirinya memang hanya Jena.

Kemudian ada Gistara Rosiana, gadis jangkung Icon dari Cheerleaders itu merupakan anggota Sekbid 10 OSIS. Berkat suaranya yang sangat unik, Rosi sering memboyong banyak piala. Gadis itu juga sempat mengikuti salah satu ajang pencarian bakat namun sayangnya gugur di 10 besar. Selain makan, Rosi juga sangat menyukai kak Taka, kakak kelasnya yang menurutnya sangat tampan.

Terakhir ada Lyra Kamaniya, gadis berparas seperti barbie itu merupakan anggota Sekbid 4 OSIS. Berbanding terbalik dengan wajahnya yang ayu, Lyra justru punya image yang tomboy berkat kemahirannya dalam seni bela diri. Gadis itu bahkan sudah mencapai sabuk hitam taekwondo yang sukses mengantarkannya menjadi juara di setiap pertandingan.

"Ci, kak Taka tuh."

Kantin yang tadinya ramai, semakin ramai karena hadirnya Taka dan kedua temannya yang lain. Kebanyakan para siswi menjerit dalam hati begitu Taka melewati mereka, apalagi ketika Taka tersenyum, mereka semakin menggila.

Cantaka Danudirja memang digadang-gadang sebagai laki-laki paling tampan di INEHS. Pokoknya hampir semua siswi disini menyukainya, mulai dari caranya bicara sampai berjalan. Memang pesona seorang Taka itu susah untuk ditolak.

"Anjir! Liat dong, ganteng banget. Gak ada yang bisa nolak pesona seorang kak Taka," kata Rosi mendramatisir.

"Lebay deh," celetuk Jena.

Rosi segera menatap Jena dengan tatapan maut. "Diem lo! Dasar galmup, makanya moveon dong. Biar gak mengganggu kesenanangan orang."

"Si kampret, gue gak galmup ya, enak aja!"

"Sttt! Diem, lo gak malu apa meja kita diliatin mulu dari tadi."

Jena merotasikan matanya lalu membuang muka ke sembarang arah, matanya tak sengaja bertatapan dengan Taka yang duduk tidak jauh dari dirinya.

1 detik

2 detik

3 detik

Jena memutus tatapan itu lalu kembali memakan makannya, memilih untuk acuh seolah tidak terjadi apa-apa walaupun dalam pikirannya gadis itu bertanya-tanya.

Kak Taka kenapa ngeliatin kesini terus ya? Ini perasaan gue doang apa gimana? Barusan aja gue tatap balik bukanya menghindar malah kayak nantangin, aneh banget.