49.

6.7K 705 199
                                    

- chapter dan part ini sudah ditah ditahap revisi ulang -
----------------------------------------------------------


" s-samuel, apa yang kau katakan? " ujar edward dan menatap sahabat nya dengan pandangan yang tidak percaya .

samuel pun kembali menatap edward lalu mendekat ke arah pria paruh baya itu .

" kondisinya kritis edward. Luka yang prince terima terlalu dalam di tubuh anak itu. Terlebih lagi luka tusukan yang ada di perut arsen " ucap samuel membuat semua orang kembali mematung dalam diam .

kritis?

" t-tapi prince masih bisa di selamatkan bukan begitu paman? " sahut arvin membuat samuel menatap remaja itu .

samuel pun menghela nafas nya lalu menggangguk kan kepala nya .

" paman akan berusaha sebisa mungkin untuk menyelamtkan adik kalian. Beruntung nya prince bisa melewati masa kritis nya " ujar samuel lalu menatap anggota keluarga axelsen secara bergantian dan netra nya bertubrukan dengan mata sang pemimpin axelsen .

arion keandre axelsen

" maaf kan samuel grandpa. Prince dinyatakan koma untuk beberapa hari kedepan " lanjut samuel membuat semua orang kembali mematung termasuk arvin yang tidak kuat membopang tubuh nya dan berakhir jatuh terduduk di kursi penunggu .

deg

koma?

my little prince nya koma?

" k-koma? Apakah luka prince terlalu dalam sehingga membuat anak itu lebih memilih memejamkan mata nya samuel? " sahut david membuat samuel menatap kakak sahabat nya itu .

" iya kak. Luka prince terlalu dalam dan terlebih lagi banyak nya luka sayatan yang membuat anak itu kehilangan banyak darah nya " jawab samuel membuat david mengepalkan kedua tangan nya .

" badjingan. Ini semua gara - gara wanita sialan itu. Akan kupastikan bahwa hidup nya mulai saat ini akan benar - benar menderita di bawah kendali ku " ujar david membuat semua orang menatap pria paruh baya itu .

" apakah kita bisa melihat prince paman? Aku hanya ingin memastikan keadaan adik kecil ku " sahut alister membuat samuel menatap remaja itu lalu mengangguk kan kepala nya .

" kalian bisa masuk untuk melihat adik kalian setelah prince dipindahkan ke dalam ruang rawat nya sendiri " jawab samuel membuat alister mengangguk kan kepala nya .

" edward, Ikut aku. Ada sesuatu hal yang penting yang ingin aku sampaikan terhadap mu " ujar samuel membuat edward menatap sahabat nya itu lalu mengangguk kan kepala nya .

Samuel pun berjalan terlebih dahulu lalu diikuti oleh edward yang berjalan di belakang pria paruh baya itu guna pergi ke ruang pribadi nya .

Sedangkan di sisi alister. Kakak sulung dari arsen itu saat ini tengah memandang sendu wajah pucat adik nya .

Baru saja adik nya itu sudah di pindahkan di ruang icu khusus untuk anak itu dan sekarang Ia sedang melihat keadaan adik nya .

Grandpa nya tadi memerintahkan semua orang agar masuk kedalam kamar arsen secara bergantian satu persatu .

" sakit hmm? " tanya alister dan mengelus pelan pelipis arsen yang terdapat luka tidak cukup lebar namun pasti menyakitkan .

" kenapa prince tidak menelfon kak al ataupun yang lainnya? " ujar alister dan beralih menggengam tangan dingin adik nya .

" ahh, mana bisa kau menelfon jika telefon mu saja kak leon temukan di sekitar gudang sekolah " lanjut alister dan mengingat kejadian di saat tanpa sengaja kakak sepupu nya itu menemukan handphone di sekitar gudang sekolah yang tak lain adalah punya adik kecil nya .

arsenio [ END ] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora