- chapter dan part ini sudah ditah ditahap revisi ulang -
----------------------------------------------------------
Arsen pun saat ini sudah di depan gerbang mansion nya dengan diantar oleh taxi atau lebih tepat nya pulang menaiki taxi .Ia menolak ajakan devan serta dion yang ingin mengantarkan nya .
" ini pak uang nya. Makasih pak " ujar arsen dan menyerahkan selembar uang kertas biru terhadap sang supir taxi .
" m-makasih den " ujar supir taxi itu dengan sedikit terbata lalu segera meninggalkan mansion tersebut .
Ia tidak bodoh mansion siapa yang ia datangi dan siapa remaja yang menaiki taxi nya baru saja .
Kenapa juga ia baru sadar bahwa yang menaiki taxi nya adalah cucu bungsu keluarga axelsen yang tak lain adalah arsenio fernando axelsen .
Sedangkan arsen pun menatap lama gerbang di depan nya lalu ia buka perlahan membuat beberapa bodyguard yang berjaga di dalam nya seketika terkejut .
" ohh, tuan muda kecil. Mengapa anda bisa diluar? " ujar salah satu bodyguard setelah menutup gerbang mansion dan menatap bingung anak majikan nya .
" arsen dari rumah teman pak. Kalau gitu, arsen masuk dulu ya " ujar arsen dan melangkah masuk ke dalam pintu utama mansion setelah mendapat bungkukkan sopan dari beberapa bodyguard itu .
Arsen pun sesekali mengangguk menjawab para bodyguard yang membungkukkan badan nya ketika ia melewati pintu utama .
" tuan muda, anda ingin sesuatu? " tanya salah satu maid membuat arsen memberhentikan langkah nya ketika ia melewati dapur .
" ngak ada bi, d-daddy udah pulang? " ujar arsen dan sedikir ragu menanyakan keberadaan daddy nya .
" tuan besar serta tuan muda yang lainnya tidak berada di mansion tuan. Mereka kemungkinan akan kembali nanti malam hari " jawab maid tersebut sambil menunduk .
Arsen pun menghela nafas lalu menatap sekitar nya .
" arsen ke atas dulu bi " ujar arsen dan melangkah masuk ke dalam lift setelah mendapat anggukan dan bungkukkan .
ting
Arsen pun keluar dari dalam lift lalu kembali melangkah kan kaki nya menuju kamar nya sendiri .
ckleck
Arsen pun masuk ke dalam kamar nya dan segera masuk ke dalam kamar mandi. Tubuh nya sangat lengket mengingat ia sudah 2 hari tidak membersihkan diri .
Beruntung luka diperut nya sudah sepenuh nya kering dan ia bisa membersihkan diri nya tanpa harus takut air mengenai luka nya .
25menit berlalu
Arsen pun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piyama lalu ia merebahkan diri nya di ranjang king size nya .
Ia lelah seharian ini ditambah saat di markas tadi ia bermain - main dengan para anggota nya .
Arsen pun menghela nafas lalu perlahan memejamkan mata nya .
Ia akan melupakan masalah nya dengan sang daddy dan kakak - kakak nya untuk sementara waktu karena ia cukup lelah .
" bukan nya lo ingin kebebasan sen? Dan kenapa lo saat ini malah nga terima dengan keadaannya. bukan nya seharus nya lo seneng? " ujar arsen dalam hati dan tersenyum miris .
Bukankah ia dulu sangat ingin kebebasan?
Lalu kenapa saat ini ia malah merindukan ke overprotective an keluarga nya?
YOU ARE READING
arsenio [ END ]
Teen Fictiondiharapkan baca cerita ALVAREZ terlebih dahulu !! --------------------------------------------------------------- tetep vote meskipun udah END!!! hargai penulis nya . " arsen!! jangan membantah atau kau tau akibat nya " " kakak akan benar - bena...