- chapter dan part ini sudah ditah ditahap revisi ulang -
----------------------------------------------------------
" daddy~ " rengek arsen karena sedari tadi daddy serta kakak - kakak nya hanya menatap diri nya dengan datar .Saat ini waktu menunjukkan pukul 7 malam dan 1 jam yang lalu ia baru saja terbangun dari pengaruh obat tidur nya .
Dan semenjak ia membuka kedua kelopak mata nya tadi. Entah kenapa daddy dan kakak - kakak nya itu hanya diam dan memandang nya dengan datar .
heyy, ia kan takut. Terlebih lagi aura mengintimidasi yang sedari tadi mencekam diruang rawat nya .
Ia lelah sedari tadi merengek dan memanggil nama daddy serta kakak - kakak nya namun di acuhkan.
Arsen pun menghela nafas lalu ingin memejamkan mata nya sebelum seseorang membuka pintu kamar rawat nya .
ckleck
" p-permisi tuan. Maaf menganggu waktu anda namun tuan muda harus segera makan dan meminum obat nya " ujar suster yang baru saja masuk dan berbicara sedikit terbata .
" keluar " ujar alister membuat suster tadi segera keluar setelah menaruh bubur dan obat di nakas samping tempat brangkar arsen .
Alister pun berdiri lalu mendekati adiknya .
" open your mouth dan segera makan " ujar alister dan menatap adiknya dengan datar .
Arsen pun menatap kakak nya dengan bingung lalu netranya menangkap bubur yang berada di nakas tak jauh dari nya .
" a-arsen gamau kak " cicit arsen dengan menunduk membuat alister mengepalkan kedua tangan nya .
tidak
Ia tidak boleh luluh dengan adiknya karena ini merupakan hukuman untuk arsen yaitu mendiami anak itu hingga merenungi kesalahan nya yang selalu membantah .
" terserah. Makan atau tidak kakak tidak peduli " ujar alister dan pergi melangkah meninggalkan ruangan adiknya dengan tatapan arsen yang sulit di artikan .
Arsen pun beralih menatap daddy serta kedua kakak nya yang juga hanya diam dan juga sibuk dengan handphone dan iPad mereka masing - masing .
" dad- " ucapan arsen terhenti karena daddy nya itu lebih dulu menyela ucapan nya .
" jangan bicara terhadap daddy sebelum kau renungi kesalahan mu dan menjadi prince nya daddy yang tidak suka membantah " ujar edward datar membuat nyali arsen menciut seketika .
Arsen pun ingin menjawab namun keburu daddy dan kakak kedua nya yang tak lain adalah arvin berdiri meninggalkan kamar rawat nya .
Arsen pun terdiam dengan pikiran nya lalu tersentak kaget saat merasakan cengkraman di lengan nya .
" shhh- sakit kak el " ringis arsen dan menatap kakak ketiga nya dengan bibir yang mendesis .
Ia lupa jika di kamar rawat nya hanya tersisa Ia dan kakak ketiga nya yang tak lain adalah axel .
Arsen pun masih meringis karena kakak nya itu belum melepaskan cengkraman nya yang berada di luka lebam area lengan nya .
" sudah berapa kali kakak bilang " ujar axel dingin dan menatap tajam arsen yang masih meringis .
" shhh- arsen minta m-maaf kak. llepasin " ujar arsen dan menatap kakak nya dengan pandangan berkaca - kaca .
Lengan nya sungguh sakit kali ini . Apa kali ini Ia keterlaluan membuat ulah sehingga membuat keluarga nya berubah dan marah .
YOU ARE READING
arsenio [ END ]
Teen Fictiondiharapkan baca cerita ALVAREZ terlebih dahulu !! --------------------------------------------------------------- tetep vote meskipun udah END!!! hargai penulis nya . " arsen!! jangan membantah atau kau tau akibat nya " " kakak akan benar - bena...