26.

7.9K 767 28
                                    

- chapter dan part ini sudah ditah ditahap revisi ulang -
----------------------------------------------------------


" k-kita akan kembali dan menetap di sana? " tanya arsen dan menatap edward yang mengangguk kan kepala nya .

Arsen yang melihat itu pun seketika berfikir hal - hal yang tidak - tidak .

Ia yakin jika ia berada di mansion utama axelsen maka penjagaan nya akan semakin ketat dari biasa nya .

" kita akan kesana lusa dan daddy sudah memutuskan itu " ujar edward dan mengelus rambut arsen .

Arsen pun menggeleng kan kepala nya keras lalu dengan cepat ia turun dari pangkuan daddy nya .

" ngak! Arsen gamau ke canada " teriak arsen dan segera berlari ke arah lift menghiraukan teriakan kakak nya .

" ARSENIO " teriak arvin namun terlambat karena tubuh adik nya itu sudah masuk ke dalam lift .

Arvin pun hendak berdiri dan menyusul adiknya namun badan nya ditahan oleh seseorang .

" biarkan dia son. Prince hanya terkejut dan anak itu tidak bisa melakukan apapun " ujar edward membuat arvin menatap pria paruh baya itu lalu mengangguk dan menghela nafas kasar .

Ia hanya tidak suka adik nya itu berbicara dengan nada yang meninggi .

" anak itu! " desis alister dan menatap kepergian adik bungsu nya dengan tatapan tajam nya .

Berani - berani nya anak itu berteriak dan menghiraukan teriakan arvin .

mulai membangkang hmm?

" biarkan adik kalian tidur sendiri untuk malam ini. Daddy yakin jika anak itu pasti akan merencanakan sesuatu besok pagi " ujar edward dan berdiri dari duduk nya .

" jika anak itu mencoba kabur biarkanlah. Daddy jadi tidak repot - repot untuk menyeret anak itu dengan paksa " lanjut edward dan pergi melangkah untuk masuk ke dalam lift guna pergi ke ruang kerja nya .

ia tidak peduli dengan arsen yang menolak ataupun memberontak .

Bahkan jika anak itu akan kabur.

Maka ia tidak perlu repot - repot untuk menyusul atau bahkan menyeret anak itu .

egois?

keras kepala?

tidak suka dibantah?

Itu memang sifat nya bukan?

" arvin akan ke kamar dulu kak " ujar arvin membuat alister menatap anak itu lalu mengangguk .

" kakak juga akan ke kamar " ujar alister dan berdiri dari duduk nya .

Alister pun menoleh sekilas ke arah axel lalu mengedikkan bahu nya acuh .

" ayo vin " ujar alister dan melangkah lalu diikuti oleh arvin dibelakang nya .

Alister dan arvin pun pergi meninggalkan axel yang sedang tersenyum tipis dalam diam .

" ahh, Aku tidak sabar untuk segera pergi ke canada " ujar axel dan menatap kepergian kedua kakak nya dengan tersenyum tipis .

Sedangkan di sisi arsen. Anak itu saat ini tengah mondar - mandir di dalam kamar nya .

" sial, kenapa daddy bisa buat keputusan sepihak. Sialan " umpat arsen dan menatap gelisah ke arah sepenjuru kamar nya .

Jika ia benar - benar akan menetap disana, maka sudah di pastikan bahwa kebebasan nya benar - benar akan terenggut .

Terlebih lagi penjagaan nya yang semakin diperketat dan jangan lupakan bahwa mansion itu adalah mansion utama axelsen .

arsenio [ END ] Where stories live. Discover now