6.

14.1K 1K 25
                                    

- chapter dan part ini sudah ditah ditahap revisi ulang -
----------------------------------------------------------

" kalian duluan aja. gue mau ke kak reynan dulu " ucap devan saat sudah berada di depan kelas nya .

bel pulang sekolah baru saja berbunyi dan saat ini mereka hendak pergi meninggalkan kelas serta sekolah .

" oke, gue balik duluan. Kak el udah nunggu gue, Byee " ujar arsen dan melangkah meninggalkan devan serta dion setelah mendapat anggukan .

" gue juga balik duluan. byee van " pamit dion dan juga pergi melangkah setelah mendapat deheman dari devan .

devan pun menghela nafas lalu melihat ke sekitar nya .

sepi.

tidak ada satu pun siswa kecuali dirinya yang berada di koridor .

Devan pun berjalan menyusuri koridor sekolah dan menuju ruangan osis yang tadi sempat ia datangai dengan kedua sahabat nya tadi .

ckleck

devan pun masuk ke dalam ruang osis dan netra nya menangkap sosok kakak kelas nya yang sedang duduk di kursi kebanggaan nya membuat nya mendengus .

" ada apa? " tanya devan dan mendudukan dirinya di sofa membuat atensi reynan beralih menatap nya .

reyan pun tersenyum lalu menutup project osis nya dan berjalan menghampiri devan membuat devan merotasikan bola mata nya malas .

" pulang bareng rey " ujar reynan dan duduk di sebelah devan yang mendengus .

" devan ada urusan nanti " jawab devan dengan memandang ke depan .

tidak berani memandang kakak kelas nya karena ia takut jika ketahuan berbohong .

satu fakta yang membuat nya muak adalah ia tidak pernah bisa berbicara menatap mata kakak kelas nya itu jika ia sedang berbohong .

reynan pun tersenyum tipis lalu mengeluarkan ponsel nya dan menghubungi nomor seseorang .

" ada apa reynan? Tumben sekali? "

devan pun mematung mendengar suara seseorang yang dihubungi oleh kakak kelas nya yang sial nya menganggap nya adik kandung nya .

Itu adalah suara daddy nya. SAMUEL JAMES ROBERSTON.

" daddy. bolehkah reynan meminta sesuatu? " ucap reynan dengan pandangan menatap adik kecil nya

" katakan "

" reynan akan membawa devan ke mansion. papa sangat merindukan anak itu "

" hanya itu? "

" yaa. Apakah daddy mengijinkan nya? "

" bawa saja. lagipula mansion daddy sepi dan kemungkinan devan akan sendirian selama beberapa hari "

" ahh, Baiklah. Makasih dad "

" hmm "

" tapi da- " ucapan devan terhenti akibat reynan yang sudah mematikan sambungan telefon nya .

" kau tidak pandai berbohong devano " ujar reynan dan menatap tajam devan yang meneguk ludah nya kasar .

" d-devan nanti ada balapan kak. Iya, ada balapan " ujar devan dan melihat sekitar agar netra nya tidak bersitatap dengan kakak nya .

perlu diketahui bawasannya ia bisa di bilang adalah adik dari seseorang dihadapan nya saat ini .

kenapa bisa? Padahal devan dan reynan terlahir dari berbeda ibu dan juga mempunyai ayah yang berbeda. bahkan kedua nya tidak memiliki hubungan darah sekalipun.

arsenio [ END ] Where stories live. Discover now