24.

8.6K 735 28
                                    

- chapter dan part ini sudah ditah ditahap revisi ulang -
----------------------------------------------------------


2 hari sudah berlalu dan saat ini arsen serta edward dan alister tengah menuju ke rumah sakit dimana erick sedang dirawat .

Ngomong - ngomong tentang erick. Kemarin sore pria paruh baya itu sadar dari koma dan membuka kedua kelopak mata nya .

Hal yang pertama kali erick ingat adalah putra kecil nya siapa lagi jika bukan

arsenio fernando axelsen.

Arsen pun sudah sembuh dari sakit demam nya dan sesuai janji edward maka edward akan membawa anak itu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk sahabat nya .

" ingin membawa sesuatu untuk paman erick? " tanya edward membuat arsen yang semula nya bermain ponsel kakak sulung nya kini mendongkak untuk menatap daddy nya .

Ia duduk dipangkuan daddy nya dengan wajah yang menghadap pria paruh baya itu dan jangan lupakan ia bermain ponsel kakak sulung nya yang duduk disebelah nya .

" eumm, emang papa suka apa? Arsen gatau " jawab arsen polos dan mematikan ponsel kakak nya .

Edward pun berfikir sejenak karena ia juga tidak tau makanan apa yang disukai oleh sahabat nya itu .

" mungkin kita bawakan buah dan makanan? " Jawab edward setelah berperang dengan fikiran nya .

Buah dan beberapa makanan siap saji juga bukan merupakan hal yang buruk untuk menjenguk sahabat nya yang sudah bangun dari koma nya itu .

" terserah daddy aja " ujar arsen membuat edward mengangguk .

" jack, kita mampir ke toko buah dan makanan cepat saji " ujar edward dan menatap kaki tangan nya yang menyupir .

" sesuai perintah anda tuan " jawab jack dan menatap tuan besar nya dari kaca spion dalam mobil .

" kak al " ujar arsen dan menatap kakak nya yang duduk disebelah nya .

Alister yang mengecek data di iPad nya pun menoleh lalu menatap adik bungsu nya .

" yaa? " ujar alister dan mengangkat satu alis nya .

" ini ponsel nya, arsen udah bosen main nya. Makasih kak al " ujar arsen dan menyerahkan ponsel kakak nya di tangan alister .

Alister pun menatap sekilas ponsel nya lalu menaruh itu di samping duduk nya .

cup

" sama - sama prince " ujar alister dan mengecup kening adik nya .

Arsen pun tersenyum menatap kakak nya lalu hendak memeluk leher daddy sebelum suara kakak sulung nya itu kembali terdengar .

" ingin ponsel baru? " ujar alister membuat arsen menatap kakak nya cepat .

Ia lupa jika ponsel lama nya pasti disita dan disimpan rapi oleh kakak nya itu .

" ponsel arsen yang lama udah kak al buang? " tanya arsen tho the point karena yang pasti ponsel lama nya berada di tangan kakak sulung nya .

well, ia yakin 100% karena saat ia diseret paksa dari apartment dulu maka kakak nya itu pasti telah menyita handphone dan vape nya .

" udah. Malahan udah kakak bakar " jawab alister dan menatap arsen yang juga menatap nya .

Memang benar jika ia yang menyita ponsel anak itu saat ia menyeret paksa arsen untuk segera pergi meninggalkan apartment anak itu saat kabur dulu .

" ishhh, padahal ada kontak nama temen - temen arsen " cibir arsen dan mengerucutkan bibir nya .

Alister yang melihat itu pun tersenyum tipis lalu kembali mengambil iPad nya .

arsenio [ END ] Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin