20.

8.7K 770 28
                                    

- chapter dan part ini sudah ditah ditahap revisi ulang -
----------------------------------------------------------


" dad, apakah keberadaan arsen belum terlacak? " tanya arvin yang saat ini tengah duduk di sofa ruang kerja daddy nya beserta dengan kakak sulung serta adik nya, axel .

" belum son. Jack sulit melacak keberadaan adikmu karena kita tidak menaruh satu pelacak pun di tubuh atau benda yang dipakai adikmu " jawab edward membuat arvin menghela nafas .

Jika seperti ini maka akan sulit untuk menemukan keberadaan adiknya .

" lalu bagaimana dad? Aku hanya tidak ingin prince terluka " ujar arvin membuat edward menatap putra kedua nya itu .

" tenang lah son. Daddy yakin jika erick tidak akan menyakiti adik kalian " ujar edward membuat arvin dan yang lainnya menatap heran ke arah daddy nya .

" kenapa daddy bisa begitu yakin? Bukankah tadi sudah menjelaskan  bawha pria brengsek itu menginginkan kehancuran daddy " sahut alister membuat edward mengalihkan atensi nya terhadap putra sulung nya .

" oleh sebab itu mereka menculik adikmu untuk memancing daddy agar masuk ke dalam perangkap orang itu " jawab edward dan menyenderkan tubuh nya di kursi kebanggan nya .

" sudah lah son. Daddy yakin jika erick tidak akan menyakiti adik kalian karena erick tidak sejahat dan sekejam yang mereka kira diluar sana " lanjut edward sambil menyunggingkan senyum nya membuat 3 sosok remaja itu kembali bertambah bingung .

" sebenarnya apa masalah daddy dengan erick itu sehingga membuat pria itu membenci dan memusuhi daddy? " tanya arvin membuat edward tersenyum tipis .

" pertanyaan yang tepat son " ujar edward lalu mengambil gelas wine di meja dan meminum nya .

" panggil dia paman " lanjut edward dan menatap ketiga putra nya bergantian . 

" kau tau mommy mu? " ujar edward dan menatap ketiga putra nya yang mengubah raut mereka seketika menjadi datar .

" jangan menyebut nama wanita jalang itu dad. Axel muak mendengar nama murahan nya " ujar axel yang sedari tadi diam dan menatap datar daddy nya .

" c'mon son. Daddy hanya ingin memberitahu kalian " ujar edward dan kembali meminum wine nya .

" cepat katakan dad. Jangan membuat kami penasaran " ujar arvin membuat edward mengangguk .

" dia mencintai mommy mu sebelum mommy kalian itu menikah dengan daddy " jawab edward membuat semua orang yang berada di sana kembali bingung .

" bukankah cinta pertama mommy orang yang bernama bara dirgantara? Lalu kenapa bisa erick menyukai wanita jalang itu " tanya alister sarkas membuat edward kembali menatap putra sulung nya itu .

" kau benar son. Cinta pertama mommy mu memang bara namun sebelum itu erick dulu lah yang mencintai mommy mu " ujar edward dan kembali menyenderkan tubuh nya .

" namun disaat bersamaan erick tidak tau bahwa mommy mu itu mencintai bara dan akan menikah dengan daddy. Dimulai saat itu lah erick membenci daddy karena erick berfikir bahwa daddy lah yang merebut cinta nya " ujar edward dan memejamkan mata nya .

" erick pun semakin membenci daddy karena daddy menikah dengan mommy mu padahal daddy sangat terpaksa dan menikah dengan mommy kalian karena perjanjian konyol itu, dan disaat itu pula erick salah faham dan tidak tau bahwa bara lah cinta pertama mommy mu dan bukan daddy sahabat nya sendiri " lanjut edward dan membuka mata nya .

Ia mengingat kejadian waktu Ia masih pelajar dulu dan masih bersahabat dengan erick sebelum semua nya berubah .

" jadi maksud daddy paman erick mencintai mommy dan paman erick mengira bahwa daddy merebut cinta pertama nya? " ujar arvin dan menatap lekat ke arah daddy nya .

arsenio [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang