11.

10.2K 760 16
                                    

- chapter dan part ini sudah ditah ditahap revisi ulang -
----------------------------------------------------------


" eunghh " lenguh seorang pemuda yang mengeliat karena merasakan cahaya matahari yang menerobos masuk dari tirai garden .

Sosok remaja itu pun mengeliat lalu perlahan membuka kedua kelopak mata nya dengan perlahan - lahan .

" shhh " ringis arsen saat mencoba mendudukan diri lalu bersandar pada dashboard .

arsen. Sosok pemuda yang baru saja bangun dari tidur nya dan mengernyit heran seakan mencerna sesuatu yang saat ini terjadi .

" gue tidur lama banget? Dan itu pun mereka gaada yang kesini " ujar arsen setelah mengingat kejadian kemarin malam .

Bahkan Ia sedari kemarin dan tidur pukul 7 malam namun tidak ada yang menemaninya?

Arsen pun mengehela nafas lalu melihat sekitar nya .

Ruangan serba putih serta obat dimana - mana

dan jangan lupakan hanya Ia seorang diri di dalam ruangan .

hening

dan begitu sepi.

Ia benci ketenangan yang membuat fikiran nya melayang jauh entah kemana .

Arsen pun menunduk guna melihat tangan nya dan netranya menangkap sebuah infus yang terpasang di telapak tangan kiri nya .

Ia mencabut infus itu paksa tak peduli darah yang tiba - tiba mengucur deras dari telapak tangan nya .

Ia abai dengan darah yang terus mengalir membahasi lantai dan lebih memilih untuk turun dari brangkar .

" shhh " arsen pun meringis karena merasakan ngilu pada telapak tangan nya yang masih mengeluarkan darah .

ckleck

Arsen pun membuka pintu membuat bodyguard yang berjaga di depan pintu seketika kaget dan mata mereka membelalak kaget karena melihat wajah pucat tuan muda kecil mereka .

" tuan muda, apa yang and- OHH ASTAGA, TANGAN ANDA BERDARAH " ujar salah satu bodyguard dan menatap tuan muda kecil nya khawatir .

" p-paman tenanglah, Ini hanya luka kecil " ujar arsen dan menatap bodyguard di depan nya dengan tersenyum tipis .

" tetapi itu sang- " ucapan bodyguard itu terhenti akibat arsen yang menyela nya .

" sudahlah paman, aku tidak apa - apa " ujar arsen dan menutup pintu kamar rawat nya lalu kembali menatap bodyguard di hadapan nya .

" dimana jack? " tanya arsen setelah tidak menemukan keberadaan pengawal pribadi nya itu .

" tuan jack sedang membeli sarapan pagi untuk anda tuan muda kecil " jawab bodyguard tersebut membuat arsen mengangguk .

Arsen pun ingin bertanya lagi namun perkataan nya tersela oleh ucapan seseorang yang baru saja tiba di hadapan nya .

" tuan muda kecil. Mengapa anda berada diluar? " ujar jack dan menyerahkan 2 kantong plastic ke tangan bodyguard di samping nya .

Ia pun menghampiri arsen lalu mengelus surai remaja di hadapan nya sekilas .

" tuan muda. Sebaiknya anda berada di da- ASTAGA " ujar jack dan menatap terkejut tangan kiri arsen yang terdapat banyak darah .

Jack pun mendudukan arsen di kursi penunggu dekat pintu lalu Ia segera berjongkok di hadapan arsen dan mengeluarkan sapu tangan dari pakaian jas nya .

" kenapa bisa seperti ini tuan muda? Anda bisa terkena hukuman oleh tuan besar dan tuan muda yang lainnya " ujar jack sambil mengelap pelan darah yang masih keluar dari lubang bekas infus di tangan arsen .

arsenio [ END ] Where stories live. Discover now