- chapter dan part ini sudah ditah ditahap revisi ulang -
----------------------------------------------------------
degArsen pun masih diam mematung mencerna sumua nya dengan tubuh yang bergetar hebat dipelukan papa nya .
" papa~ " lirih arsen dan detik berikut nya Ia jatuh terduduk dengan tubuh erick yang berada dipangkuan paha nya .
" pa, k-kenapa " ujar arsen dan menyentuh luka tembakan di dada erick yang mengeluarkan banyak darah .
" stt, it's okey. Jangan m-menangis " ujar erick dengan susah payah lalu menyentuh wajah putra kecil nya .
sialan.
Ia benci melihat anak itu menangis dan terlebih lagi itu karena diri nya .
Arsen pun menggeleng kan kepala nya keras dan menghapus kasar air mata nya .
" ayo kita keluar dari mansion pa. Biar arsen bawa papa keluar dari sini " ujar arsen dan hendak membantu erick berdiri namun pria paruh baya itu menggeleng .
" arsen aja yang uhukk- pergi. Telfon daddy mu sayang " ujar erick dan mengelus pipi arsen dengan tangan yang berlumuran darah .
Arsen pun kembali menggeleng lalu mengenggam tangan papa nya .
Hoodie putih yang Ia kenakan saat ini sudah berubah warna menjadi merah akibat darah papa nya yang terus - menerus keluar mengenai diri nya .
" enggak pa, ayo keluar sama ar- " ucapan arsen pun terhenti akibat seseorang yang berlari ke arah nya dengan panik .
" tuan erick " kaget rian dan langsung menjajarkan tubuh nya untuk mengecek keadaan tuan besar nya .
Arsen pun mengalihkan atensi nya terhadap kaki tangan papa nya yang keadaan nya juga sama - sama kacau .
Banyak lebam dan darah di wajah serta tubuh kaki tangan papa nya itu .
Erick pun mendongkak lalu menatap kaki tangan nya dengan sayu .
" di luar, a-aman? " tanya erick dan mengenggam erat tangan arsen membuat arsen kembali mengenggam tangan papa nya .
" mansion kembali terkendali tuan. Maafkan saya tidak bisa mendampingi anda " ujar rian membuat erick tersenyum tipis .
Sosok anak kecil yang Ia tolong dulu berubah menjadi sosok pria dewasa yang bertanggung jawab dalam tugas nya .
yaa, rian adalah sosok anak kecil yang Ia pungut dari acara pelelangan anak - anak .
" rian " ujar erick membuat rian menatap dalam sosok tuan besar nya .
Sosok yang sangat berpengaruh dalam hidup nya setelah Ia dibuang oleh kedua orang tua nya .
Meskipun erick melatih diri nya sangat keras dalam fisik maupun otot. Namun ia bersyukur karena erick dulu membeli nya dan mengeluarkan diri nya dari neraka pelelangan saat Ia kecil dulu .
" bawa a-arsen pergi dari sini " ujar erick membuat arsen dan rian seketika kompak menatap pria paruh baya itu .
" t-tapi tuan. Anda juga harus ikut pergi dan saya akan segera mengantar anda kerumah sakit. Luka anda sangat parah tuan " ujar rian membuat erick menggeleng .
" bawa saja a-arsen pergi. Lagipula hidupku tidak akan lama lagi " ujar erick dan memejamkan mata nya sejenak .
Ia sungguh merasakan mati rasa disekujur tubuh nya .
YOU ARE READING
arsenio [ END ]
Teen Fictiondiharapkan baca cerita ALVAREZ terlebih dahulu !! --------------------------------------------------------------- tetep vote meskipun udah END!!! hargai penulis nya . " arsen!! jangan membantah atau kau tau akibat nya " " kakak akan benar - bena...