33

8.8K 710 60
                                    

Warning
Typo bertebaran
.
.
.

Setelah menghabiskan waktu semalam dengan Naufal, pagi pagi sekali Azkara pulang kemasion untuk melihat kondisi si kembar

" Arkan, Arkano ". Teriak Azkara, namun tidak si kembar tidak datang menghampirinya padahal setiap Azkara panggil pasti si kembar selalu datang.

Azkara pun memutuskan untuk menyusul si kembar kekamarnya, ketika Azkara sampai dikamar si kembar pertama yang Azkara lihat hanya ada si kembar saja diatas ranjang tidak ada Wiliam disana.

Dimana Wiliam sekarang, seharusnya Wiliam sekarang ada dikamar si kembar, ini malah tidak ada. Apa Azkara kurang tegas untuk meminta Wiliam menjaga si kembar semalam, hanya semalam saja, Azkara memutuskan untuk kelantai bawah apa disana ada Wiliam atau tidak, tetap saja Azkara tidak menemukan Wiliam.

" Wiliam dimana ". Tanya Azkara kepada slaah satu pembantu yang sedang memasak menu sarapan

" tuan Wiliam ada dikamar, Ketua ". Tanpa mengucapkan terimakasih Azkara langsung saja berjalan kearah kamar Wiliam, Azkara sungguh bodoh bagaimana ia lupa tidk mengecek kekamar Wiliam

Tanpa mengetuk pintu kamar Wiliam, Azkara langsung saja membuka pintu kamar Wiliam yang membuat Wiliam terkejut begitu saja. " gue tugasin lu buat nemenin si kembar, bukannya leha leha disini ya bangsat ".

Sumpah Wiliam baru aja tidur dua jam yang lalu, dan Wiliam juga baru aja pindah dari kamar si kembar ke kamarnya untuk bisa istirahat, sumpah Wiliam lelah banget setelah digembur oleh Azkara, dan dengan tidak ada rasa kasiannya Azkara menyuruh Wiliam menjaga si kembar yang dari semalam selalu mengajak Wiliam main sampai akhirnya si kembar ketiduran gara gara kecapean. " gue males debat hal yang penting Ka ".

" kalau lu gak mau jaga si kembar bilang sama gue, biar gue cariin pengasuh buat si kembar ".

" gue udah bilang ya anjing, gue males debat hanya karena hal gak penting, intinya gue capek, gue butuh istirahat ".

" anjing lu ". Azkara yang sedang emosi langsung saja menindih Wiliam, Wiliam dari tadi tidak bangun dari tiduranya jadi memudahkan Azkara menindih Wiliam dibawahnya

Tanpa basa basi Azkara langsung menyatukan bibirnya dengan bibir Wiliam, entah kenapa ciuman kali ini sangat beda Wiliam rasakan, Wiliam terus memberontak dibawah Azkara sampai akhirnya Wiliam bisa mendorong Azkara walau Azkara tidak pindah dari atas tubuhnya yang penting tautan antara bibir Wiliam dan Azkara terlepas. " bangsat lu pergi lu dari sini anjing ".

" lu ". Azkara pindah posisi yang awalnya menindih tubuh Wiliam sekarang Azkara berada diantara kaki Wiliam

" pergi lu anji... " . Omongan Wiliam terpotong karena Azkara tiba tiba saja membuka celana piyama yang Wiliam kenakan. " Anjing lu AAKGHH ".

Entah kapan Azkara melepaskan celananya, sampai sampai Wiliam saja tidak sadar. Tanpa pemanasan Azkara langsung saja memasukkan penisnya kedalam hole Wiliam yang masih kering dan itu membuat Wiliam seperti terbelah menjadi dua, jujur saja hole Wiliam masih lecet gara gara kemarin dan sekarang dengan tidak berperasaan Azkara memasukan penisnya kedalam hole Wiliam tanpa pemanasan dan juga pelicin

" AAKGHH BANGSAT, ANJING ARGHH SAKIT, GUE HIKS MOHON ARGHH KELUARKAN HIKSS ". Azkara bukannya mengeluarkan penisnya Azkara malah memaju mundurkan penisnya didalam hole Wiliam yang kering

" aaahh semhpitt aahh ini lebih enak aahh ".

" guehh mohon aargghh Ka eungghh keluarkan ". Wiliam terus memohon kepada Azkara agar Azkara mengeluarkan penisnya, ini bukan nikmat tapi ini menyakitnya

Seolah ditulikan oleh nafsu, tangisan kesakitan Wiliam membuat Azkara semakin semangat memaju mundurkan penisnya didalam sana

" eeunghh aaahhh lubang luhh masih semhpit aaahhh jugahh enakhh ".

Permainan kali ini hanya Azkara yang menikmatinya saja, Wiliam sama sekali tidak menikmatinya ia hanya bisa membiarkan Azkara sepuasnya menikmatin tubuhnya

🎗

Azkara dan Wiliam melewatkan sarapan paginya dan sebentar lagi ini sudah memasukin jam makan siang dan Azkara masih belum berhenti mengempur Wiliam, bukannya lemah atau apa Wiliam hampir dua kali pingsan, ketika Wiliam pingsan Azkara masih saja mengempurnya seperti tidak ingin membuat Wiliam istirahat sedetik saja. Sampai Akhirnya hp Azkara berdering menandakan ada telepon masuk, dengan terpaksa Azkara mengeluarkan penisnya dari hole Wiliam, dan itu membuat Wiliam bersyukur akhirnya Penis Azkara keluar dari dalam holenya, sperma Azkara pun ikut keluar juga

Wiliam tidak tau siapa yang menelepon Azkara, sampai sampai Azkara harus mengangkat telepon itu jauh dari Wiliam. " minta pembantu bereskan semua ini, tunggu gue dibawah, gue pergi dulu bentar ". Setelah bicara seperti itu Azkara langsung kekamar mandi, untuk mandi dan bersiap untuk keluar

Sedangkan Wiliam masih berbaring diatas ranjang, tubuh Wiliam seperti remuk dan sakit dibagian bawahnya. " lu berubah, lu bukan Azkara yang gue kenal dulu ".

Perlahan air mata Wiliam kembali keluar, dengan air mata yang masih setia keluar Wiliam memaksan untuk berdiri dan berjalan kearah kamar mandi, untuk membersihkan kekacauan pada dirinya dan Wiliam juga meminta beberapa pembantu untuk membereskan kamarnya.

Setelah Wiliam selesai mandi dan berpakaian Wiliam juga meminta tolong pada pengawal untuk menuntunnya kearah ruanh tamu, bukannya Wiliam terlihat lemah tapi Wiliam masih belum bisa berjalan dengan benar, dan juga arah dari kamarnya keruang tamu aga lumayan jauh

Di ruang tamu sudah ada Arkan dan Arkano yang sedang bermain, dengan masih dibantu oleh pengawal Wiliam dengan perlahan duduk disalah satu sofa yang ada disana

" pah ". Tanya Arkan pada Wiliam

" iya sayang ".

" dadi kapan pulang ".

" daddy bentar lagi pulang kok ".

Semenjak kedatangan Arkan dan Arkano disini setidaknya Wiliam tidak merasa sendirian ketika, Azkara pergi meninggalkan Wiliam sendirian di masionnya, dan satu lagi Wiliam baru menyadari bahwa Arkan lebih cerewet dari pada Arkano

" papah, are you oke ". Tanya Arkano, ya walau Arkano cuek tapi Arkano lebih peka, seperti saat ini Arkano sampai paham kalau Wiliak sedang tidak baik baik

" baik kok ". Wiliam harus berbohong agar si kembar tidak terlalu khawatir tentang kondisinya saat ini

Wiliam dan si kembar sedang asik bermain dan juga becanda tidak menyadari kehadiran Azkara. " Arkan, Kano ".

Si kembar dan Wiliam pun menoleh setelah mendengar suara Azkara, dan ketika ketiganya menoleh mereka dibuat bingung dengan siapa yang ada disamping Azkara sekarang.

" Ini Naufal dia pengasuh baru Arkan dan kano ".

Wiliam masih belum bisa memproses semuanya, pengasuh baru Arkan dan Arkano jadi ucapan Azkara yang tadi tidak main main kalau Azkara akan mencari pengasuh baru untuk si kembar, kenapa Azkara mengambil tidakan seperti ini tanpa memberi tau Wiliam terlebih dahulu.

Azkara membawa Naufal mendekat kearah Wiliam dan si kembar, Naufal langsung saja duduk dibawah menemani Arkan dan Arkano bermain yang awalnya sikembar sedang asik bermain dengan Wiliam

Azkara memilih duduk samping Wiliam. " Ka kenapa ". Bisik Wiliam, agar tidak didengar oleh Naufal dan si kembar

" apa ".

" mengasuh sikembar adalah tugas gue, kenapa lu main ambil pengasuh buat si kembar tanpa.. ".

" tanpa bilang ke elu kan, gue tegasin sekali lagi, disini gue yang punya hak jadi keputusan semuanya ada di gue, satu lagi posisi lu disini bukan nyonya besar melainnya hanyalah pengawal kepercayaan yang sebentar lagi akan jadi patner sex gue ". Setelah Azkara bicara seperti itu kepada Wiliam, Azkara pun berdiri dan bergabung dengan Naufal dan si kembar bermain. Sedangkan Wiliam hanya bisa mematung oleh perkataan Azkara barusan
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.

Terimakasih sudah mampir
Jangan lupa tinggalkan jejak

Azkara {Bl}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang