29

9.3K 807 23
                                    

.
.
.
.

Wiliam sudah menyerah semua informasi yang ia dapatkan kepada Azkara dan ya seperti saat Wiliam pertama kali membaca ekspresi Azkara tidak jauh seperti ekspresi Wiliam saat mengetahui kejangkala keluarga Nardesa

" bagaimana bisa anak angkat jadi pewaris tunggal sedangkan anak kandung malah dibuang, cari tau tentang anak angkat dari keluarga Nardesa ".

" baik tuan ". Wiliam pun langsung pergi meninggalkan Azkara sendiri diruang tamu

🎗

Pagi hari dikediaman Azkara dibuat heboh oleh kelakuan Arkan yang tidak ingin mandi tapi tetap ingin ikut Azkara kekantor, alasannya simpel cuman mau mengirit air saja dan Arkan menambahkam kalau ia tidak mandipun akan tetap ganteng dan menjadi kesayangan Azkara sebelum kedua saudaranya ditemukan

" tuan muda harus mandi biar makin ganteng dan wangi ". Tetap saja Arkan tidak menedahkan ucapan sang pembantu, Arkan terus saja menghindar disaat sang pembantu hampir menangkapnya dan semua itu tidak luput dari pandangan Azkara namun Azkara hanya dia saja tidak ingin ikut campur masalah Arkan dan sang pembantu

Disaat keadaan rumah Azkara mulai tenang, Wiliampun datang dengan membawa dokumen yang semalem diperintahkan oleh Azkara. " nih data yang lu mau ". Wiliam melempar dokumen itu kehadapan Azkara dan entah kenapa mood nya Wiliam pagi ini begitu surah

" santai bro ". Azkara kaget dengan sikap Wiliam kali ini, mau sedang mood atau tidk Wiliam selalu sopan kepadanya kenapa hari ini berbeda

" hmm ".

" anjirt cuman dibales hmm doang, pms lu ". Azkarakan makin penasaran ada apa dengan Wiliam kali ini

" gue lagi kagak mood sumpah ". Ujar Wiliam dengan menopang dagunya dengan tangan kanannya

Setelah Azkara mendengar itu, entah kenapa hatinya merasa rasa yang aneh tidak bisa di ungkapkan, Azkara langsung saja berdiri dan pergi kearah dapur untuk mengambil salah satu es krim kesukaan Wiliam, setelah mendapatkannya Azkarapun langsung menghampiri Wiliam dan duduk disamping setelah itu dengan refleks Azkara menempelkan es krim tersebut kepipi Wiliam. " makan nih es krim biar mood lu membaik, gue tau lu kagak suka coklat makanya gue kasih ini es krim ".

Bagaimana dengan Wiliam, tentu saja ia kaget dengan perlakuan Azkara barusan bukannya apa apa ini bisa dibilang langka makanya Wiliam sampai kaget begitu dengan perlakuan Azkara barusan, tapi tetap saja Wiliam ambil es krim tersebut, kan lumayan es krim gratis apa lagi ini dari Azkara kalau ditolak kan sayang. " thanks ".

Wiliam langsung membuka kanton plastik es krim dan langsung memakan es krim rasa mangga yang bercampur dengan susu, Wiliam makan es krim dengan lahap

" tenang aja gue gak akan minta es krimnya kok ". Ujar Azkara yang tiba tiba dan membuat Wiliam langsung menoleh kearah Azka

Disaat Wiliam menoleh dan ingin menanyakan apa yang Azka maksud namun terlebih dahulu tekuk Wiliam ditarik oleh Azkara dan detik selanjutnya bibir Wiliam dan bibir Azkara bertemu dengan Azka yang sedikit melumat bibir Wiliam, Kejadian tersebut tidak begitu lama. " bibir lu enak manis mangga ".

Wiliam yang mendapatkan perlakuan barusanpun masih dalam keadaan terkejut, bagaimana tidak tiba tiba aja Azkara nyium bibirnya, Wiliam yang masih belum tersadar sepenuhnya dari keterkejutan barusan sekarang harus dibuat terkejut lagi dengan Azkara yang menarik tekut Wiliam kembali dan ciuman itu berlangsung lagi

Entah apa yang ada dipikiran Azkara sekarang, yang awalnya ia ingin memgerjai Wiliam dengan mencium bibirnya, tapi sekarang bibir Wiliam menjadi candu apa lagi dengan Wiliam yang memakan es krim mangga otomatis bibir Wiliam manis mangga

Ciuman itu yang awalnya hanya menempel saja, kini Azkara dengan perlahan mulai melumat bibir Wiliam, namun tidak ada balasan dari Wiliam membuat Azkara sedikit geram, ia pun menggigit bibir bawah Wiliam agar bisa lebih leluasa

" Arghh ". Wiliam yang merasakan bibirnya digigit oleh Azkara pun langsung membuka mulutnya, dan Azkara tidak membuat kesempatan ini Azkara langsung memasukan lidahnya kedalam mulut Wiliam

" Eunghh". Desahkan Wiliam disela sela Ciuman panas mereka, Azkara yang mendengar desahan Wiliam makin menjadi yang awalnya tangan Azkara ada ditekuk Wiliam kini mulai turun kearah punghung Wiliam dengan sedikit memberikan sensasi

Wiliam merasa ia butuh oksigen, tapi bagaimana ia harus mengakhiri dan meminta Azkara untuk melepaskan ciumanan ini, Wiliam pun memukul pelan dada Azkara, Azkara yang peka langsung saja melepaskan tautan mereka berdua

Wiliam langsung saja mengambil oksigen sebanyak banyaknya, sedangkan Azkara ia nampak biasa saja tidak seperti Wiliam yang membutuhkan banyak sekali oksigen setelah ciuman panas mereka berdua

Bukannya Azkara minta maaf atau menjelaskan kenapa ia mencium Wiliam, ia malah mendorong Wiliam sampai Wiliam terlentang di kursi, Azkara langsung menindih Wiliam dan detik berikutnya bibir mereka berdua sudah bertemu kembali

Kali ini ciuman mereka aga sedikit kasar dari pada yang tadi, lidah Azkara dan lidah Wiliam sudah saling bersalaman dan jangan lupa tangan Azkara tidak menganggur begitu saja, tangan Azkara sudah masuk kedalam kemeja yang Wiliam pakai yang awalnya mengusap didaerah perut kini sudah naik kearea dada dan sedikit menekan dan mengusap nipple Wiliam

Seharusnya mereka sadar bahwa mereka berdua sedang ada diruang tamu yang otomatis bisa dilihat siapa saja, seperti sekarang Arkan yang sudah siap untuk ikut Azkara kekantor dan sang pembantu yang menemani Arkan pun dibuat terkejut oleh pemandangan didepan sana

" dady ". Kegiatan panas antara Wiliam dan Azkarapun langsung berhenti setelah mendengar suara Arkan yang memanggil Azkara, Azkara dan Wiliam langsung membenarkan posisi mereka dan merapihkan pakaian mereka juga

" hey boy ". Ucap Azkara yang merasa malu dipergok oleh Arkan, dan Azkara lupa kalau Arkan itu masih kecil. Arkan langsung saja berlari kearah Azkara dan duduk dipaha Azkara

" dady lapel ya, sampai makan papa Wili ". Azkara dan Wiliam yang mendapatkan pertanyaan seperti itu bingung harus menjawab apa, kalau Azkara menjawab jujur yang ada ia malah merusak otak polos anaknya kalau ia menjawab bohong tapi apa yang harus ia katakan

" iya daddy kamu laper makanya ia mau makan om Wili ". Wiliam tau ia berbohong tapi ini jiga demi kebaikan Arkan

" benel dady ". Dan hanya dibalas anggukan oleh Azkara saja

" dady kalau lapel minta bibi siapin bukan makan papa Wili, kalau papa Wili dimakan nanti Alkan main sama siapa ". Ucap Arkan yang mata sudah berkaca kaca

Azkara yang melihat Arkan sepertinya sedih dengan kebohongan Azkara dan Wiliam katakan merasa bersalah sekali tapi kan ini demi kebaikan Arkan sendiri. " iya nanti kalau daddy laper, daddy minta masakin ke bibi oke, jadi Arkan gak boleh sedih lagi ".

" janji ". Dan hanya dibales anggukan oleh Azkara, mana bisa ia janji orang bibir Wiliam enak manis dan bikin candu
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Terimakasih sudah mampir
Jangan lupa vote

Azkara {Bl}Donde viven las historias. Descúbrelo ahora