17

14K 1.1K 83
                                    

Warning ⚠️
Typo bertebaran
.
.
.
.

10.00 PM

Dari tadi Azka hanya guling sana guling sini, entah kenapa dia tidak bisa tidur ." ayolah gue pengen tidur ".

Namun bukannya mengantuk Azka malah gusar gulana seperti ada yang mengganjal dihatinya, perlahan Azka bangun dari tidurannya dan menutuskan untuk mengambil air minum didapur, namun sebelum sampai dapur Azka melihat pintu ruang kerja Afkaza. " tumben banget ruang kerja bang Afka gak ditutup ".

Azka yang sedikit penasaran dengan ruang kerja Afkaza perlahan berjalan kearah ruang kerja Afkaza, sekarang Azka sudah didalam ruang kerja Afkaza tidak ada yang aneh disini, ya seperti ruang kerja pada umumnya ada meja, kursi, sofa, dan rak buku

Ketika Azka melihat kearah meja kerja Afkaza disana terdapat dua buah surat, Azka yang emang dasarnya suka penasaran dengan sesuatu akhirnya memberanikan diri untuk berjalan kearah meja kerja Afkaza dan mengambil surat yang berada diatas meja itu. " surat dari rumah sakit, bang Afka sakit "

Azka semakin penasaran dengan isi surat itu karena surat itu dari rumah sakit, tapi kenapa nama rumah sakit ini sama dengan nama rumah sakit Azka melakukan pemeriksaan dan operasi ada apa ini

Dengan perlahan Azka membuka surat itu. " dengan ini menyatakan bahwa saudara Azkara Antariksa dinyatakan positif hamil ".

Azka terkejut dengan apa isi surat pertama yang ia baca, yang menyatakan kalau Azka positif hamil, Azka pun langsung saja membuka surat kedua. " surat izin operasi pengangkatan janin dengan atas nama pasien Azkara antariksa dan yang menyetujui dibawah ini Afkaza A. Anverion ".

Jadi operasi yang ia jalanin adalah pengangkatan janin bukan operasi usus buntu, jadi janin yang dikuburkan dihalaman belakang itu adalah anaknya

Kenapa baru tau setelah janin itu sudah pergi meninggalkannya selamanya. " maafkan papah nak, papah tidak tau kalau kalian hidup disini ". Ucap Azka dengan mengelus perut

Grepp

Tiba tiba ada orang yang memeluk tubuh Azka dari belakang. " maaf baby, kamu harus mengetahui semua ini setelah mereka pergi ". Ujar orang itu, siapa lagi kalau bukan Afkaza

Azka yang mendapatkan pelukan dari Afkaza langsung memberontak. " kenapa bang, kenapa lu rahasiain semua ini dari gue bang, gue juga orang tua mereka bang ".

" gimana kalau kita buat mereka ada disini lagi ". Tawar Afkaza dengan sedikit meniup dan menjilat telinga Azka

Apa Azka gak salah dengar barusan Afkaza bilang apa, bilang ingin membuat mereka ada kembali diperutnya dengan cara apa, apa dengan cara ia harus merasakan ditusuk lagi, tidak Azka tidak mau lagi

" gimana baby apa kamu siap ". Bisik Afkaza dengan sekali kali mencium leher Azka

" bang, gue mohon jangan lagi ". Balas Azka dengan sedikit berontak dari pelukan Afkaza

" tenang baby kita akan main dengan lembut ".

Tunggu apa barusan Afkaza bilang kita, jangan bilang kalau Kean dan Arga juga ada diruang ini. " kita? ".

" iya kita, baby, Abang, Kean dan juga Arga ".

Jadi benar yang dimaksud dengan kita itu, tidak Azka tidak mau, namun sebelum Azka terlepas dari dekapan Afkaza ia sudah melihat terlebih dahulu Kean dan Arga yang sedang duduk di sofa.

" Kalian berdua mau ikut bermain ". Tawar Afkaza dan langsung saja diangguki oleh Kean dan Arga

Kean langsung saja berjalan kearah rak buku dan menggeser salah buku disana dan tiba tiba rak buku itu bergerak. " mari baby saatnya kita bermain "

Azkara {Bl}Where stories live. Discover now