31

9.3K 799 41
                                    

Warninh
Typo bertebaran
.
.
.

Ketika Arkano sadar dari efek obat bius ia menangis ingin pulang tapi entah kenapa setelah Arkano dan Arkan bertemu, Arkano mulai berhenti menangis dan sekarang kedua anak kembar itu sedang bermain

" pemberitaan hari ini tentang kebakaran dikediaman Nardesa, dan polisi menyelidiki bahwa kebakaran disebabkan oleh tabung gas yang bocor, nyonya Nardesa dan anak angkatnya dinyatakan mati ditempat. Berita tak berguna, bukan begitu tuan wili haha". Ujar Azkara

" hmm, anjir ngapain lu panggil gue tuan Wili, geli goblok ".

" kalau bukan tuan berarti nyonya haha ".

" kampret lu ". Entah Kenapa Wiliam merasa malu dan senang sekaligus bisa bercanda dengan Azkara seperti ini, tapi sayang itu tidak berjalan lama karena tiba tiba saja ada yang mengabari bahwa bisnis dunia bawah mereka sedikit mendapat gangguan

" Ka, kita harus kemarkas sekarang ".

" why ". Azkara bingung padahal markas selama ini baik baik saja, berjalan dengan semestinya

" beberapa tikus mencoba menyelinap ".

" mengganggu ". Demi apapun Azkara malas untuk pergi kemana mana lagi ia hanya ingin menghabiskan waktu bersama anaknya dan Wiliam, lah kenapa dengan Wiliam juga

" Arkan jaga Arkano baik baik, daddy pergi dulu sebentar, oke boy ".

" siap dady, ".

Setelah Azkara berpamitan kepada kedua anak kembaranya ia juga menyuruh beberapa pengawalnya untuk berada di area tempat Arkan dan Arkano bermain

Sesampainya Wiliam dan Azkara di markas sudah ada beberapa tikus yang di ikat oleh penjaga disana. " jadi apa yang mereka inginkan ".

" tikus tikus ini kiriman tuan Nardesa, tuan. Mereka ingin tuan menyetujui kontrak kerja sama antara perusahaan Nardesa dan perusahaan tuan ".

" urus mereka, Wiliam ikut saya ". Setelah mengatakan itu Azkara pergi kearah ruangnya diikutin oleh Wiliam dibelakangnya

Kini Azkara dan Wiliam sudah berada diruang yang Azkara buat khusus untuknya. " kenapa ". Tanya Wiliam

" duduk sini ". Dengan tangan yang menepuk pahanya

" hah ". Wiliam kaget dengan apa yang barusan Azkara katakan, dan kalau benar ia disuruh duduk dipahanya Azkara, ya tentu saja tidak mau ngapain duduk dipaha Azkara orang kursi disini masih banyak

" lupakan, ambilkan wine ". Nahkan yang Wiliam tidak suka dari sifat Azkara, ia tidak mau menjelaskan tapi malah menyuruh hal lain

Wiliam pun segera mengambil wine, dan menuangkan kedalam gelas lalu meletakkan diatas meja, Azkara mengambil minuman itu dan langsung meminumnya hingga habis

" masih dengan rasa dan orang yang sama ". Tiba tiba saja Azkara berbicara seperti itu, otomatis membuat Wiliam semakin aneh dengan sikap Azkara hari ini

Setelah minuman yang didalam gelas itu habis, Azkara berdiri dan berjalan kearah Wiliam, awalnya Wiliam diam saja tapi lama lama ia ikutan mundur tiap kali Azkara maju maka Wiliam mundur, hingga punggung Wiliam menyentuh sisi tembok yang ada diruang itu. " lu itu manis, andai aja waktu itu gue ketemu lu duluan, hidup gue gak akan kaya gini ".

Entah kenapa perkataan Azkara barusan menyentuh hati Wiliam, apa mungkin Azkara sedang lelah dengan kehidupannya, sampai sampai ia berkata seperti itu

Tanpa aba aba Azkara langsung membawa tubuh Wiliam kedalam pelukannya, sedangkan Wiliam yang mendapat pelukan tiba tiba itu terkejut. " biarkan kaya gini dulu, ini terlalu nyaman Wil ".

Azkara {Bl}Where stories live. Discover now