36. Fisika

8.4K 714 32
                                    

Fisika sangat mengerikan. Tetapi jika kamu yang mengajarkan, akan terasa menyenangkan
-
-
-

 Tetapi jika kamu yang mengajarkan, akan terasa menyenangkan---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kemana semua orang, Kak? Kok sepi." tanya Yuranne.

Nathan mengidikan bahunya, "Gak tau. Mungkin lagi keluar." jawab Nathan.

Sesuai dengan perkataan Nathan, mereka sekarang sedang berada di rumah Nathan. Kenapa tidak ke apartemen saja? Karena hanya di rumahnya, semua buku tersedia.

"Masuk duluan ke kamar gue." ucap Nathan yang terlihat sedang melangkah menuju dapur.

Yuranne ikut mengekori Nathan, "Gak mau. Mau barengan aja." ucap Yuranne.

Nathan terlihat sedang membuka kulkas dan mengambil susu pisang, "Gue tau Lo suka susu pisang." ucap Nathan sembari menatap ke arah Yuranne.

Yuranne berbinar menatap ke arah susu pisang tersebut, dan dengan terburu-buru dia mengambil alih susu yang ada di tangan Nathan.

Nathan terkekeh geli melihat ke arah Yuranne lalu mengusap sudut bibir Yuranne yang terkena susu pisangnya.

"Gak usah buru-buru. Gak akan gue ambil juga." ucap Nathan.

Yuranne hanya tersenyum menanggapi, karena dia sedang asik menyedot susu pisangnya.

Lalu setelahnya, Nathan mengambil nampan dan mulai mengambil tiga susu pisang dan cemilan-cemilan lainnya.

"Kenapa gak suruh Bibi aja, Kak?" tanya Yuranne.

"Bibi lagi ke kampung." jawab Nathan.

Nathan menatap Yuranne, "Udah selesai minumnya?" tanya Nathan yang diangguki oleh Yuranne.

Nathan mengelap sudut bibir Yuranne sekali lagi.

Beberapa detik terlewati, sebab Nathan terus-terusan mengusap sudut bibir Yuranne. Yuranne sangat yakin bahwa noda susu yang ada di sudut bibir nya sudah hilang, jadi mengapa Nathan masih mengusapnya.

Nathan hanya terus melihat ke arah sudut bibir Yuranne, atau mungkin bibirnya?

Semakin dekat jarak mereka, tanpa Yuranne sadari. Nathan semakin memajukan wajah nya ke arah bibir Yuranne. Yuranne sedari tadi hanya menahan napas sebab perilaku Nathan.

Nathan memejamkan mata nya, begitupun Yuranne. Semakin dekat, bahkan hidung mereka mulai bersentuhan.

"Ekhm!"

Nathan dan Yuranne langsung melihat ke arah suara tersebut. Meringis malu saat tahu, yang memergoki mereka adalah Clara- Mama Nathan.

Mereka menjadi de javu.

Clara tersenyum geli menatap ke arah dua sejoli yang terlihat sama-sama malu dengan wajah merah mereka.

"Bagus ya. Udah berani berbuat lebih intim." sindir Clara.

NATHANIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang