30. Pergi

10.5K 738 15
                                    

Tak ada yang spesial. Setelah ini mungkin akan sedikit spesial
-
-
-

"Kenapa Mama kalian bisa pingsan kemarin?" tanya Xander dengan nada suara dingin dan wajah datar, ditambah dengan tatapan intimidasi nya menatap ke arah Daniel dan Nathan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa Mama kalian bisa pingsan kemarin?" tanya Xander dengan nada suara dingin dan wajah datar, ditambah dengan tatapan intimidasi nya menatap ke arah Daniel dan Nathan.

Mereka langsung menatap tajam satu sama lain. Tak ada yang berniat menjelaskan, mereka hanya diam.

"Tak ada yang berniat menjelaskan?" tanya Xander semakin dingin, "Atau, kalian ingin Papa menyewa mata-mata?" ucap Xander sontak membuat aksi tatap-tatapan berhenti.

"Anak Papa, dia duluan." ucap Nathan.

Xander memandang aneh Nathan, "Kamu juga anak Papa, Nathan." ucap Xander.

Nathan menghela nafas, "Daniel. Dia duluan." ucap Nathan.

"Apa yang Daniel lakukan padamu?" ucap Xander.

Nathan lagi-lagi memandang tajam Daniel dan terakhir Papa nya, "Papa pasti tau, kalau Daniel pernah membunuh orang.." ucap Nathan menjeda lalu menatap tajam Papa nya, "Iya kan, Pa?" ucap Nathan.

Xander menegang. Bagaimana mungkin Nathan mengetahui hal yang selama ini di tutup rapat-rapat.

"Darimana Lo tau?" ucap Daniel menyambar.

Nathan menatap remeh Daniel, "Darimana gue tahu, itu semua bukan urusan Lo, Daniel." ucap Nathan tanpa embel-embel 'Abang'.

"Apa hubungannya dengan itu, Son?" tanya Xander berusaha tenang.

Nathan menatap Xander tajam, "Anak kesayangan Papa itu, dia udah bunuh Kakak nya pacar Nathan." ucap Nathan sambil menatap marah ke arah Daniel.

Xander lagi-lagi menegang. Dia tak tahu, yang di tahu hanya Daniel membunuh orang, itu saja.

"Papa tidak tau, Nak. Sungguh, yang Papa tahu hanya, Daniel membunuh orang, itu saja." ucap Xander berusaha menjelaskan.

"Walaupun itu bukan Kakak dari pacar Nathan, Nathan juga pasti akan marah, Pa. Daniel udah membunuh, tindakan itu udah gak dibenarkan." ucap Nathan menggebu-gebu.

"Apalagi Papa nutup kasus itu dengan kekuasaan Papa." lanjut Nathan menatap kecewa Xander.

"Tidak. Bukan Papa yang menutup kasusnya, bahkan Papa mengatakan pada polisi untuk memenjarakan Daniel, Son." bantah Xander sambil memandang bingung Nathan.

"Jadi? Siap lagi yang nutup kasus itu selain Papa!?" seru Nathan dengan nada yang sedikit ditinggikan.

"Aku lah orangnya." mereka sontak menatap ke arah pintu masuk.

Daniel menyeringai pelan, Xander dan Nathan hanya bisa diam mematung.

'Apa lagi yang akan dia lakukan jika ada disini'

* * *

"Ayah, Yuranne kangen sama Kak Yoshi." ucap Yuranne sambil memeluk Rendy erat.

Rendy menegang, kenapa sangat tiba-tiba.

NATHANIEL Where stories live. Discover now