Sudah setengah jam Sanji berdiri dan masih tak mendapat ide apa yang harus dia lakukan. Ingin berjalan pulang, namun dirinya tak tau berada dimana.

Sudah beberapa kali Sanji bertanya alamat dan beberapa orang memberikan arah, namun dirinya tetap tak mengerti.

Salahkan dia yang dari kecil sangat jarang keluar rumah. Jadi dirinya tidak tau seluk beluk kota ini.

"Apa orang yang kau tunggu akan datang? "

Sebuah suara mengagetkannya. Ternyata pria bersurai hitam tadi belum juga pergi, malahan sekarang dia sudah berdiri disampingnya.

"Aku bisa mengantarmu kalau kau mau?" ujar sang pria lagi.

"Tidak, terima kasih" Ucap Sanji cepat, berharap sang pria pergi dan meninggalkannya.

"Aku Ace, aku tau kau pasti tidak mempercayaiku tapi aku benar-benar berniat membantu."

"kau lihat, dari tadi segerombolan pria di sebelah sana memperhatikanmu. Mungkin saja mereka akan menyerang saat melihatmu sendirian" Ujar sang pria sambil menoleh ke arah dimana terlihat segerombolan orang sedang merokok dan berbincang sambil menegak minuman keras.

Seketika bulu kuduk Sanji merinding. Dirinya yakin kalau pria ini tidak duduk dan menemaninya, Mungkin saja sekarang dirinya sudah di culik oleh para pria itu. Apalagi hari sudah menjelang malam, tentu saja angka kriminalitas semakin tinggi.

Melihat ekspresi Sanji, pria itu berkata "Bagaimana? Aku tak berniat jahat. Aku akan mengantarkan mu"

Sanji tentu tidak percaya, namun dirinya tidak mempunyai pilhan lain. Setidaknya melawan satu orang lebih baik dari pada melawan segerombolan orang.

"Ba-baiklah, tapi aku bisa bela diri. Kau akan mati jika berani macam-macam"
Ujarnya mencoba mengintimidasi.

Namun pria itu malah tersenyum.

"Haha oke oke, mobilku di sebelah sana"
Ace menunjuk salah satu mobil yang berada di parkiran.

Sanji akan melangkah menuju tempat yang di maksud tapi langkahnya terhenti saat Ace menahannya.

"Ini. Kau pasti kedinginan dan kakimu akan sakit jika berjalan seperti itu." Ace menyodorkan sendal dan sebuah jaket miliknya.

"Ta-tapi bagaimana denganmu? "

"Tak apa, kau lebih membutuhkannya" Ace berkata dengan lembut.

"Terimakasih" Sanji mengambil kedua barang yang disodorkan kepadanya dan memakainya.

Setelah itu mereka berjalan menuju mobil milik Ace.

Sanji memberikan alamat Yonji kepada Ace karena tentu saja dia tidak tau dimana Zoro tinggal dan dirinya tak mau lagi kembali ke mansion keluarga Vinsmoke.

Selama di perjalanan, suasana lumayan menyenangkan. Sanji memperkenalkan diri dan merekapun mulai bercerita tentang diri masing-masing.

Tentu saja Sanji tak berkata bahwa dirinya sudah menikah, karena tidak mungkin dia akan bertemu pria ini lagi pikirnya.

Sanji juga baru mengetahui bahwa Ace adalah orang yang banyak bicara.

Ace melontarkan beberapa jokes-jokes konyol dan tak pernah berhenti berbicara.

"Sepertinya kita sudah sampai, apakah itu rumahmu? " Tanya Ace setelah mereka sampai tepat di halaman rumah Yonji.

"He.em terima kasih atas tumpangannnya" Sanji mengangguk dan mulai keluar dari mobil.

Ace juga membuka pintu dan berencana untuk mengantar Sanji sampai ke depan pintu.

Setelah keduanya berada tepat di depan pintu masuk Ace berkata " Sanji... Apa kita bisa berjumpa lagi? " Tanyanya.

Unwanted (End) Where stories live. Discover now