Para murid mulai memukul kursi seperti gendang. Lalu India juga mereka setel untuk menambah rasa tegang.

"Farellino Bramasta! Selamat untuk Lino!"

"Hah, gue?" tanya Lino dengan menunjuk dirinya.

Lino sudah seperti orang bodoh. Ia menatap ke sekeliling yang juga tidak percaya dengan hasilnya.

"Lino mendapatkan juara umum dengan nilai rata-rata 96,3! Di harapkan segera maju!"

Lino berjalan dengan muka cengo. Anak itu masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.

Lino menyambut mic dengan berdecak kagum. Beberapa murid ada yang tertawa melihat muka cengo Lino.

"Wah, gue nggak nyangka bakal dapat juara umum. Selama ini ... gue hanya belajar bahkan buka ponsel aja jarang udah kayak Bang toyib tanpa kabar," ucap Lino dengan berdecak kagum.

Murid-murid hanya berdecak kagum pantas saja lelaki itu dapat juara umum. Lalu penghuni kelas Lino mulai paham kenapa lelaki itu jarang menyahuti grup kelas. Lelaki itu biasanya sangat aktif dan suka menambah humor di grup.

"Akhirnya usaha membuahkan hasil. Keluarga Lino bangga nggak?" tanya Lino dengan cengengesan.

"Yo, Mami bangga denganmu anak muda! Kalian emang jiplakan Mami!" sahut Mami Lino dengan memberikan jari jempol.

"Uhm ... ini juga nggak akan berhasil kalau Arsen nggak ajarin Matematika. Soalnya Matematika itu ilmu yang mematikan," ucap Lino dengan cengengesan.

"Nggak lupa untuk berterima kasih pada guru dan teman-teman non akhlak yang udah mau dengerin kata sambutan ini. Lalu Mika ... kasian tinggal sendirian yang lain udah lulus!" lanjut Lino dengan tertawa terbahak-bahak.

Mika yang mendengar seketika mendengus kesal. Kakaknya itu memang sangat suka membuatnya kesal.

"Untuk Mika jangan lupa belajar serius. Lalu jangan lupa cari cowok yang serius kayak kakak lo ini. Jangan kayak Dean yang suka ngardus udah punya pacar juga," cibir Lino di sela-sela kata sambutan.

Murid-murid mulai tertawa terbahak-bahak. Para cewek setuju dengan perkataan Lino.

Dean hanya mendengus malas. Ia memang sudah berubah walaupun masih suka beri gombalan ke cewek.

Dean dan Ryan sudah pacaran setelah kejadian waktu itu. Hanya mereka yang tahu siapa yang duluan menyatakan perasaan. Hal yang pasti orang yang berpengalaman.

Lalu untuk Ravy dan Adya. Ke dua lelaki itu tampak gengsi walaupun Adya terus saja memberi kode.

Akhirnya kata sambutan dari Lino sudah selesai. Namun, Arsen tampak meminjam mic dengan tersenyum menatap Lino.

"Lino ... kita udah kenal berapa?" tanya Arsen dengan tersenyum manis.

"Eh, mungkin 1 tahun lebih. Emangnya kenapa lalu kamu ngapain ke depan?" ucap Lino dengan mengerutkan keningnya.

"Aku tau kalau ini nggak romantis tapi ... will you marry me?" tanya Arsen dengan menunjukkan sebuah cincin.

Semuanya seketika menjadi heboh. Beberapa murid mulai ada yang meneriaki mereka.

"Terima! Terima!"

Teman-teman mereka mulai menggoda mereka berdua. Lino justru masih tenang dengan menatap Arsen.

"Maaf aku nggak bisa," ucap Lino dengan tersenyum tipis.

Semuanya terkejut dengan tatapan tidak percaya. Arsen hanya tersenyum tipis dengan hati mencelos.

"Maksudnya nggak bisa nolak pesona kamu. Aku terima kok! Masa aku nolak ajakan nikah kesayangan aku," ucap Lino dengan cengengesan.

Arsen tersenyum manis. Kemudian lelaki itu mulai memasang cincin dengan bahagia.

"Kak Ravy yang manis. Kamu mau nggak jadi pacar aku?" tanya Adya dengan tersenyum manis.

Ravy terkejut karena mendapatkan pernyataan tiba-tiba. Lalu teman-teman mereka sontak berteriak heboh.

"Anjir nggak romantis lo! Masa modal ngomong, doang!" cibir Lino dengan tertawa mengejek.

"Orang kayak gue," lanjut Lino dengan mengambil sebuah cincin dan kalung.

Lino memasang ke dua benda itu kepada Arsen. "Untuk calon suami dari suami kamu di masa depan. Aku sayang kamu dan aku harap kita bisa jadi pasangan suami yang bahagia."

Semuanya berakhir bahagia. Mereka mulai melakukan pesta perayaan di perpisahan tahun ini.

Semua kepahitan yang mereka rasakan kini berbuah hasil. Mereka telah mendapatkan takdir yang indah dengan kebahagiaan.

***

Jangan lupa vote dan komen :)
Tamat 😊
Nanti ada epilog😊

Ardian S2 (END)Where stories live. Discover now