28

6.7K 849 150
                                    

Lino dan Ryan tidak langsung pergi ke rumah masing-masing. Mereka pergi ke markas karena ingin membahas sesuatu yang penting.

Para anggota mulai menyambut dirinya. Ia juga hormat kepada para ketua terdahulu dengan meletakkan tangannya di atas dada kiri.

"Hoho, Lino! Lama nggak ketemu!"

"Iya, Bang. Gue sibuk masalah keluarga jadi jarang ke markas," ucap Lino dengan tersenyum lebar.

"Dih, bilang aja sibuk manja sama ayang!" cibir Dean yang duduk di sofa dengan menerima suapan dari sosok gadis.

Lino mendengus dengan memutar matanya. Ia mendorong wanita sewaan yang di bayar oleh Dean.

Ia hanya tidak suka melihat seseorang yang menjual tubuhnya. Apalagi jika orang itu sampai menggoda seseorang yang sudah punya pasangan. Hal itu tampak menjijikan dan mengingatkan dirinya pada Gina.

Kemudian ia juga teringat sang adik yang berjenis kelamin perempuan. Ia tidak akan menerimanya jika itu terjadi pada Mika walaupun dirinya sangat menyayangi sang adik.

"Kenapa lo ngundang dia?" desis Lino dengan menatap tajam.

Dean mengumpat kecil. Ia memberikan uangnya kepada gadis itu lalu memintanya untuk pergi. Ia melupakan jika Lino sangat membenci hal yang satu ini.

"Maaf No ..."

"Iya ... jangan ngulang lagi, ya. Kalau nggak nanti gue buat lo jadi omega tanpa pedang," ucap Lino dengan tersenyum manis yang terlihat agak menyeramkan.

Dean mengangguk kepalanya berkali-kali dengan meringis kecil. Ia bisa membayangkan bagaimana hal itu terjadi padanya.

"Semuanya cepat berkumpul dalam 5 detik! 5! 4! 3! 2! 1!" teriak Lino dengan mengangkat tangannya membentuk angka yang di hitung olehnya.

Lino menatap satu persatu dengan tersenyum lebar. "Wah, kalian cepat juga larinya kayak cheetah. Patut gue beri apresiasi, nih."

Para anggota hanya bisa tersenyum masam. Mereka sepertinya sangat tertekan mempunyai ketua seperti Lino.

"Lino di serang beberapa orang waktu di jalan bersama tunangannya," beber Ryan dengan menunjuk wajah Lino.

Lino melotot tajam. Ia menepis tangan Ryan darinya. "Asu lo! Anjir gue belum ngomong asal nyebut bae!"

Ryan menurunkan tangannya dengan tatapan berkaca-kaca. Lino seketika menjadi panik sendiri bahkan Dean juga ikut panik terkena pukulan ala emak Ryan.

"Bercanda atuh Ryan! Udah jangan nangis. Kita habis ini bahas tentang penyerangan," ucap Lino dengan meringis kecil untuk menenangkan lelaki itu. Lalu anggota yang lain justru mengejek dirinya. Ia seperti tidak punya harga diri jadi ketua geng.

Lino mengangkat tangannya. Seketika ruangan kembali menjadi hening dengan menatap ketua mereka serius.

"Seperti yang sudah di bilang oleh Ryan. Gue di serang sama beberapa orang. Lalu gue menduga hal ini di sebabkan oleh geng K&Q karena mereka tidak berani menyerang secara terang-terangan setelah kejadian di sekolah. Mereka masih sadar diri akan kekuatan geng Dark King walaupun tidak sebesar kekuatan geng kita," ungkap Lino dengan tersenyum lebar.

"Lalu mereka juga terlihat tidak berani waktu gue menyebutkan nama Night Devil. Namun, kali ini kita harus memberantas mereka karena gaya bahkan lambang kita di tiru. Lalu mereka juga menyalah gunakan arti sosok naga sesungguhnya," lanjut Lino dengan bersedekap dada.

Anggotanya mulai ribut atas masalah yang terjadi. Mereka semangat untuk membalas hal yang menimpa Lino. Anggota mereka memang solidaritas dan royal.

"Lalu apa yang harus kami lakukan?"

Ardian S2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang