49. HASIL PENGUMUMAN UJIAN

3.3K 159 2
                                    

Happy reading

Satu Minggu kemudian setelah murid-murid SMA GARUDA BANGSA melakukan ujian untuk penaikan kelas. Saat ini adalah saat dimana mereka mendapatkan hasil dari ujian tersebut. Seluruh siswa-siswi berlarian untuk melihat hasil ujian mereka, semua dari mereka begitu sangat antusias menunggu kabar ini. Namun kemungkinan banyak dari mereka juga yang akan kecewa kepada dirinya sendiri karena pada akhirnya ada yang melihat namanya di daftar paling bawah ranking SMA GARUDA BANGSA ini.

Pengumuman tersebut dipasang di dalam mading yang sudah dilapisi kaca, sehingga murid-murid tidak akan bisa mengotorinya ataupun merobek. Anela lebih dulu beranjak pergi untuk melihat pengumuman tersebut bersama Dinda dan Angel. Sedangkan Vanya dan Shabina memutuskan untuk pergi ke toilet karena Shabina yang terus mengoceh minta ditemani. Dan Thalia, ia sedang menunggu Athala yang menyuruhnya untuk menunggu dan rencananya akan pergi bersama-sama.

Thalia berdiri di depan pintu seraya menatap lapangan yang sangat ramai dipenuhi murid-murid. "Perasaan tahun lalu gak gini banget deh," ujar Thalia sedikit heran.

Lalu gadis itu melamun dengan kakinya yang terus ia goyangkan ke depan kemudian belakang. Jika dilihat-lihat, ia seperti orang yang sangat kesepian di tengah-tengah keramaian karena tidak ada yang menemaninya. Namun Thalia tidak peduli dengan itu semua, tugasnya kali ini hanya tinggal menunggu Athala.

Dari kejauhan Athala dapat melihat Thalia yang hanya diam berdiri. Wajah gadis itu sangat polos seperti anak-anak yang tidak mengetahui apa-apa. Athala turun dari tangga dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara apapun. Sekarang ia mempunyai ide untuk membangunkan Thalia dari lamunannya.

Dalam jarak kurang lebih satu meter dari sini, Athala terkekeh kecil saat menatap wajah Thalia yang masih belum merasakan keberadaannya. Athala semakin mendekat, laki-laki itu juga mengambil ancang-ancang yang telah terlintas di otaknya.

"Dorrr!!!"

"ATHALA!" Thalia memekik serta meneriaki nama Athala. Padahal gadis itu sendiri tidak mengetahui bahwa yang mengagetkannya ini adalaha pacarnya sendiri.

"Lagi nungguin siapa nih?" sahut Athala yang sekarang berdiri tepat di samping Thalia. Tetapi laki-laki itu tidak berbicara dengan menatap Thalia, tetapi ia berkata seraya ikut menatap ramainya lapangan.

"Pacarnya ya?" kata Athala lagi.

Thalia sempat terkekeh kecil. Kemudian ia menoleh kearah Athala lalu tersenyum. "Tuan muda Athala..." panggil Thalia lembut.

"Iya, kenapa Nona?" balas Athala ikut tersenyum.

Sedetik kemudian bola mata Thalia melotot. Mimik wajahnya pun ikut berubah menatap Athala yang sama sekali seperti tidak merasa bersalah. "KAMU KENAPA LAMA BANGET?!"

"TAU GAK? TEMEN-TEMEN AKU UDAH PADA PERGI TAU!!!"

Laki-laki itu sedikit kaget, tetapi untungnya ia masih bisa mengatasinya. Athala mengelus-elus pucuk rambut Thalia dengan sangat pelan, berharap amarah gadis itu bisa meredam. "Maaf ya," ujar Athala. "Tadi Pak Dahlan masuk ke kelas aku soalnya."

"Loh kenapa? KAMU KETAHUAN BOLOS YA?"

Athala sontak memberhentikan tangannya yang sedari tadi mengusap pucuk rambut Thalia. Ia menelan ludah kali ini menghadapi amarah gadis itu. Sudah salah Athala juga karena lupa memberitahukan bahwa ia akan lama untuk turun ke bawah. Namun apa boleh buat, ini telah terjadi dan tidak bisa diubah lagi.

"Enggak bolos. Cuman temen aku ada ketahuan nyontek waktu Minggu lalu," jelas Athala pada Thalia.

"Siapa?"

"Ijal, Bagas sama Reja," jawab Athala yang membuat Thalia menutup mulut dengan kedua tangannya.

"Gila! Kok banyak banget? Kalian nggak belajar?"

ATHALA [END]Where stories live. Discover now