08. KERICUHAN SEKOLAH

7.3K 468 43
                                    

WARNING!!!

Sedikit ada kata vulgar dalam chapter ini. Harap bijak dalam membaca.

Happy reading

Saat ini di SMA GARUDA BANGSA sedang terjadi kericuhan seperti waktu tahun lalu. Dimana Athala dan teman-teman nya mengundang anak geng motor lain untuk tawuran di depan sekolah nya.

Semua murid berhamburan kesana-kemari. Ada yang sudah mengambil tas nya lalu pulang demi menyelamatkan diri. Karena cukup bahaya juga berada disini. Geng bebuyutan Arbani, yaitu Nicholas sudah beraksi. Ada yang membawa senjata tajam, membawa kayu dan ada juga yang sampai membawa krikil bertujuan untuk melempar nya ke kaca-kaca yang ada disekitar nya.

Thalia dan teman-teman nya yang lain sekarang sudah diamankan oleh guru. Terkecuali Athala dan temannya yang sedang menghadapi musuh nya. Karena dia yang menyebabkan lagi dan lagi kericuhan ini terjadi.

"Thal gue takut banget..." lirih Shabina dengan tangan yang sudah basah akibat terlalu lama menggenggam tangan Thalia. Baru masuk sekolah. Udah ada kejadian lagi.

"Gak papa Bin. Tenangin diri lo. Kita semua aman kok disini," ucap Thalia meyakinkan Thalia.

"Nasgor gue belum abis di kantin," ucap Angel.

"Lo dalam keadaan gini masih bisa mikirin makanan juga ya Angel!" balas Vanya.

"Ya gue masih laper Van."

"Udah-udah. Anela bantu pegangin Shabina dulu dong. Kasian dia gemeteran dari tadi. Gue mau keluar dulu ngecek," ucap Thalia pada Anela.

"Bahaya Thal diluar. Banyak yang pada lempar batu."

"Ngecek doang kok."

"Yaudah siniin Shabina nya."

Setelah memberikan Shabina pada Anela. Thalia berjalan keluar untuk sekedar mengecek apa yang sedang terjadi.

***

"Athala... Athala. Lo emang enggak pernah berubah. Selalu jadi pengecut dikandang lo sendiri." Namanya Nichol Parwedas. Rival dari seorang Athala Abraham. Sekaligus teman SMP nya. Dulu memang mereka pernah menjadi teman namun seiring berjalannya waktu. Kata teman itu sudah lenyap digantikan dengan kata musuh.

"Gue apa lo yang pengecut?" balas Athala.

"HAJAR BOS HAJAR!" seru Ijal.

"SIKAT AJA BOS GAK PERLU PAKAI BASA BASI LAGI," tambah Bagas.

"Jangan gegabah bos. Inget nyawa disini masih banyak," peringat Reja. Wakil ketua Arbani.

"Gue tau itu," balas Athala.

"BANYAK BACOT LO ANJING!" ucap Nichol langsung memberikan bogeman mentah kepada Athala. Athala yang belum siap dengan detik itu juga tersungkur ke aspal.

"GAK NYANTAI LO BANGSAT," ucap Reja lalu membalas bogeman Nichol karena sudah berani memukul ketua nya.

"ALAN LO BAGIAN KIRI CEPET," titah Ijal pada Alan.

ATHALA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang