40. SIUMAN?

4.2K 210 8
                                    

HALOOO!

HAPPY 6K READERS YA AYANG!!!

TERIMA KASIH KARENA UDAH BACA ATHALA SEJAUH INIII.

Oh iyaa, jangan lupa follow @/wattpadra di Instagram yaaa, aku suka ngasih info disitu hehe..

Happy reading

Setelah Thalia membantu membereskan barang-barang miliknya dan juga milik Athala, gadis itu akhirnya bisa istirahat. Thalia segera duduk pada kursi panjang yang telah disediakan oleh rumah sakit. Tempat Athala dirawat bukanlah tempat yang biasa. Ruangan VIP ini sangat komplit dengan aneka perabotan yang dibutuhkan dengan keluarga pasien.

Orangtua Athala telah pulang sejak tadi pagi setelah matahari terbit. Karena mereka berdua tidak tidur selama Athala dioperasi, jadi mereka akan pulang untuk tidur, mandi dan juga makan.

Thalia merenggangkan tubuhnya agar lebih bisa merasa segar, walaupun ia tidak mandi. Rencananya Thalia juga akan balik ke rumah sebelum anak-anak pulang sekolah. Karena mereka memang harus saling menjaga Athala dengan berganti-gantian.

Thalia menguap sesekali saat merasakan perasaan ngantuk. "Perasaan tadi gue tidur deh," gumamnya sendiri.

Gadis itu lalu menatap Athala dari jarak jauh. "Tidur aja ganteng," ucapnya seraya tersenyum.

Pintu kamar Athala terketuk.

Tok, tok.

"Masuk aja." Thalia tidak menunggu lagi. Karena ia telah mengetahui ini adalah siapa.

"Alan belum mau masuk. Katanya mau cari udara seger," ucap Reja saat menatap Thalia.

"Gak papa," balas Thalia.

Reja ingin duduk di kursi panjang itu. Sontak membuat Thalia membenarkan duduknya disertai roknya yang ia tarik-tarik kebawah agar menutupi pahanya. Hal sekecil apapun ia harus jaga.

"Lo sebentar mau pulang?" tanya Reja.

Thalia mengangguk setuju. "Iya,"

"Lo sama Alan gak papa kan gue tinggal bentar?"

Laki-laki itu tertawa renyah seraya menggeleng. Wajah tegas menambah kharisma seorang Reja. Di antara geng Arbani, tidak ada seseorang pun yang tidak memiliki ciri khas masing-masing. "Lo kira gue anak kecil?"

"Lagipula anak Arbani yang lainnya kan bakalan datang juga kesini kalau udah pulang sekolah."

"Bagus deh," ujar Thalia. Gadis itu lalu berdiri dari tempat duduknya. Ia menghampiri Athala yang masih memejamkan mata dengan rapat.

"Bius nya lama banget ya?" tanya Thalia.

"Kalau tubuh Athala nerima obat biusnya dengan baik, seharusnya dia bisa bangun sebentar lagi,"

"Palingan gak nyampe seharian," lanjutnya.

Thalia mengangguk-angguk mengerti. Kemudian ia terkekeh kecil. "Dulu dia yang mau jaga gue, sekarang malah dia yang baring disini."

Lagi-lagi Reja tertawa. Entah berapa kali ia tertawa karena ucapan Thalia yang mungkin terlalu melebih-lebihkan. "Bos gue emang gitu. Bilangnya mah kuat-kuat, padahal dia bisa ngerasain sakit juga."

"Tapi, menurut gue, Athala udah bisa sampai disini. Dia kuat kan?" sahut Thalia. Ia lalu melihat jam dinding. "Kayaknya gue harus pulang sekarang deh."

"Sok atuh. Hati-hati Bu bos," ujar Reja yang membuat Thalia sedikit tersipu.

ATHALA [END]Where stories live. Discover now