"Oh, gue juga ayang abang ku!" sahut Mika dengan memeluk erat tubuh sang kakak.

Lino hanya tertawa kecil. Gadis kecil yang selalu mengikutinya sekarang sudah jadi tumbuh cantik.

"Oh, adiknya kakak mau manja, ya? Sayang ..."

Suara motor membuat ke dua kakak dan adik cemberut. Padahal baru saja ingin bermanja.

Arsen yang melihat hanya tertawa kecil. Ia merasa gemas melihat kakak dan adik yang sedang bermanja itu.

"Eh, tunggu! Gue kepo gimana lo jadi ketua Night Devil," celetuk Adya dengan mengerutkan keningnya.

Lino dan anggota Night Devil sontak menatap tajam Adya. Hal itu seketika membuat nyali Adya jadi menciut.

"Jangan ngomong geng kami untuk sekarang. Takutnya geng K&Q denger," tegur Lino dengan tersenyum lebar.

"Kita sabet juga itu ikan Bos?"

"Janganlah nanti dia nangis gue yang ribet," gurau Lino dengan tertawa puas.

"Anjing lo! Jahat bener!" gerutu Adya dengan muka masam.

Semua anggota geng Dark King sebenarnya juga penasaran dengan remaja yang sudah menjadi ketua geng itu. Ravy mulai memukul kepala Lino dengan menatap sinis.

"Cepat cerita gue kepo!" sergah Ravy dengan menatap tajam.

"Haha, anjir si Bos kena tabok!" seru Ryan dengan tertawa terbahak-bahak.

"Iya-iya sabar dulu ngapa! Jadi kalau mau jadi ketua ehem. Kalian harus ngelakuin beberapa tantangan yaitu ... harus lawan ketua terdahulu dalam waktu di tentuin," beber Lino dengan memutar matanya.

"Gitu aja? Mudah banget," ucap Vano dengan mengelus dagunya.

Lino mulai tersenyum lebar bahkan itu tampak membahayakan. "Mudah kata lo? Gue waktu itu ngelawan ketua beberapa generasi plus anggota yang lain. Jadi misinya bertahan sampai sekarang karna generasi ketua dahulu juga pakai senjata tumpul. Mudah banget bukan? Saking mudah bikin anak orang sekarat."

Vano seketika meringis kecil sedang Nicho tampak menertawai lelaki itu. Ziel yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya.

"Kamu baik ..."

"Nggak perlu tau ... itu masa lalu juga," ucap Lino dengan menepuk kepala Arsen.

"Alex di mohon menyiapkan motor dan mental!"

Lino hanya tertawa kecil dengan menggelengkan kepalanya. Memang sangat suka meremehkan orang lain.

"King anda pasti akan menang!"

"Jelas mereka tidak sepadan dengan saya."

Lino berdecak kesal dengan berjalan menuju depan mereka. Ia terlebih dahulu melepas jaket dan meninggalkan topeng di samping Mika.

"Ah, kayaknya ada orang belagu di sini," ucap Lino dengan merenggangkan ototnya.

"Anda siapa? Mau mati?"

Lino justru tertawa terbahak-bahak dengan memegang perutnya. Ia ingin melepas topeng yang bernama King itu. Namun, tangannya di tepis oleh lelaki itu.

"Wow, kasar banget nodong senjata ke orang asing!" ledek Lino dengan mengangkat ke dua tangannya.

"Anda Alex?"

"Bukanlah gue ini ayang dia kalau mau tau," cibir Lino dengan terkekeh kecil.

Lehernya terdapat sebuah pisau tajam. Ia segera membanting tubuh lelaki itu dengan tersenyum lebar.

"Wih, ada gadis! Ah, dia si Queen? Pasti jelek rupa, ya? Nutup pakai topeng gitu," ledek Lino dengan mencolek dagu gadis itu.

"Jangan pegang gue!"

Lino tertegun dengan menatap gadis di depannya. Kemudian menyeringai kecil membuat suasana semakin mencekam.

"Kali ini gue yang akan balapan," tekan Lino dengan tertawa kecil.

"Anda akan kalah."

"Dih, remehin gue. Lo pernah denger iblis liar dari Dermaga Putih? Kalau lupa perkenalkan nama gue Farellino Bramasta. Anak sulung keluarga Bramasta dan pemegang mendali emas bela diri taekwondo," ucap Lino dengan berjalan menuju motornya.

Suara motor mulai menuju arena balapan. Ia menatap lelaki itu dengan menyeringai kecil.

"Jangan remehin gue," ucap Lino dengan muka datar. Anggota geng K&Q sontak terkejut.

Saat balapan di mulai awalnya King yang memimpin. Namun, tiba-tiba kendali di pegang oleh Lino hingga akhirnya di sambut baik oleh anggota ke dua geng.

"Loser," ucap Lino dengan memberikan jari tengah.

***

Jangan lupa vote dan komen :)
Wah, mulai dulu udah absurd ternyata🤣
Maaf lama ya tadi aku ada edit sedikit😁
Lanjut!

Ardian S2 (END)Kde žijí příběhy. Začni objevovat